Masih ingat dengan wawancara di TV dengan Gubernur Ahok, yang sangat viral hingga 2 tahun setelahnya, bahkan lebih? Â Kala itu hasil wawancara menjadi viral, karena ada kegeraman luar biasa, yang akhirnya tersebutlah "bahasa toilet" dalam wawancara siaran langsung yang saya pandu.
ANGGARAN SILUMAN
Setelah satu pekan dibahas di berbagai media, saya pun mendapat sanksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), karena dianggap tidak segera menghentikan program dengan siaran langsung (Live) tersebut. Â Meskipun kala itu, saya sudah mengingatkan beberapa kali Pak Ahok.
Dan akhirnya, saya memutuskan menceritakan detail kejadian yang melatarbelakangi situasi itu. Baru kali ini, saya hendak blak-blakan tentang apa yang terjadi pada Maret 2015 silam. Simak ya...
Kala itu, awal bulan Maret 2015, saya mendapat kepastian untuk mewawancarai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, setelah sebelumnya Pemimpin Redaksi KompasTV, Ibu Rosianna Silalahi memberi kabar ke saya, soal kesediaan Pak Ahok untuk diwawancara. Apa yang diwawancara? Â Anggaran DKI Jakarta!Â
Ya, saya sangat ingin mengupas apa yang terjadi dengan anggaran yang baru saja diserahkan DPRD DKI Jakarta ke Gubernur. Kejadiannya persis saat ini, dimana masyarakat termasuk media, melihat ada kejanggalan dalam anggaran tersebut. Gubernur Ahok pun beberapa kali sudah memberikan sinyal-sinyal kegeramannya dalam wawancara door-stop alias wawancara harian media di Balai Kota Jakarta. Â Saya pun tertantang untuk menanyakan blak-blakan soal anggaran yang janggal.Â
Tercapailah wawancara saya EKSKLUSIF & Pertama kali dengan Gubernur Ahok, pada 17 Maret 2015 di Balai Kota Jakarta, membahas anggaran Ibu Kota. Mungkin tidak ada yang tahu, Pak Ahok kala itu mengajak saya makan malam di ruang kantor Gubernur, sebelum wawancara berlangsung.
NGOBROL SEBELUM WAWANCARA
Di sana kami bersama beberapa staf Gubernur Ahok, juga dengan sosok yang belakangan baru saya tahu namanya Sunny Tanuwidjaja. Kami di meja makan itu membicarakan anggaran di DPRD DKI Jakarta yang begitu karut marut. Pak Ahok sambil makan malam, bercerita kepada saya, betapa ia kalut dan kecewa dengan hasil pembahasan anggaran kala itu.Â
Ia juga sempat menyebut andil sejumlah SKPD dan petinggi di Provinsi DKI Jakarta yang terlibat dalam pembahasan anggaran DKI Jakarta yang menurutnya ada 12 Triliun Rupiah dana yang entah berantah alias "siluman". Di akhir makan malam kami, Pak Ahok mengatakan kepada saya,"Saya akan buka-bukaan soal anggaran ini, kamu beruntung bisa wawancara!" Â
Mulailah sesi wawancara, Live!