Â
    Pos Informasi dan Pelayanan Agens Hayati (POS IPAH) kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, merupakan suatu wadah petani dalam memasyarakatkan dan mewujutkan pembangunan pertanian yang efesien dan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Wadah ini didirkan atas dasar keinginan dan kepentingan anggota sendiri, sehingga semua aktifitas yang dilakukan juga untuk kepentingan anggota.
    Pos Informasi Dan Pelayanan Agens Hayati (POS IPAH) merupakan perpanjangan tangan laboratorium ditingkat desa yang dikelola oleh seorang petani penanggung jawab yang terpilih dan terlatih. Adapun tujuan pembentukan POS IPAH adalah : 1). Mempermudah petani dalam mendapatkan Informasi tentang Agens Hayati dilapangan, 2). Mempermudah petani dalam mendapatkan Agens Hayati yang dibutuhkannya dalam waktu yang singkat, 3). Sebagai pusat pelatihan bagi petani dalam hal memperbanyak Agens Hayati dilapangan, 4) Mempermudah petugas dalam melakukan pembinaan di lapangan. Kemudian dalam perjalanannya berkembang pada berbagai macam hal sesuai dengan permasalahan yang ditemui.
    Dengan terbentuknya POS Informasi Dan Pelayanan Agens Hayati (POS IPAH) tersebut diharapkan pemberdayaan dan kemandirian petani akan lebih cepat, sehingga pembangunan pertanian yang efesien dan berkelanjutan akan dapat diwujutkan dimasa yang akan datang.
Â
WADAH BERKOMUNIKASI PETANI TENTANG MASALAH-MASALAH PERTANIAN DAN PENGEMBANGAN AGENS HAYATI
    Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pemberdayaan petani untuk mewujutkan pembangunan pertanian yang efesien dan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Menyadari hal tersebut maka para petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Kurai Saraso Ramah Lingkungan (HPKASRAL) Kota Bukittinggi berupaya menjalin komunikasi yang baik diantara sesama petani anggota maupun antara petani dengan petugas pertanian.
PUSAT PELATIHAN PETANI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA.
    Kemandirian petani dalam mewujutkan pembangunan pertanian yang efesien dan berkelanjutan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia petani itu sendiri, karena petani sebagai pelaku juga manajer dalam usaha taninya.
-SL-PHT tanaman padi sawah; kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 1997 dimana pada waktu itu pelaksanaannya didukung oleh proyek PHT.
-SLPHT pada tanaman Cabe; Keberhasilan pelaksanaan SL-PHT pada tanaman padi sawah membuat para anggota ingin melanjutkan pelatihan tersebut pada komoditi Cabe. Namum pada saat itu dukungan dana yang diharapkan dari proyek PHT sudah tidak ada lagi, akan tetapi para anggota mencoba bekerja sama dengan BPTPH II Sumatera Barat dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bukittinggi, sehingga pelaksanaan pelatihan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
