Pemulung yang berusia renta mengulurkan tangan, menerima nasi kotak dengan lauk ayam goreng yang masih utuh. “Terima kasih.”
Raka tidak menjawab. Hanya memberi anggukan, lalu melangkah pergi.
“Tunggu, Nak.” Nenek itu menahan Raka dan menghampirinya. Ia mengamati wajah sendu Raka sambil tersenyum.
“Kamu sudah makan?”
“Saya sudah makan.”
“Apa kamu bekerja di sana?” Nenek menunjuk cafe di depannya yang terdapat tulisan “CLOSE/ TUTUP”.
“Iya.”
Nenek mengangguk-angguk, lalu meraih lengan Raka. “Bolehkah Nenek meminta sesuatu yang lain?”
Raka mengangguk menyanggupi.
Nenek menunjuk karungnya yang tersandar di bak sampah. “Hari ini, karung Nenek lebih berat dari biasanya. Nenek kesulitan memikulnya. Apa boleh Nenek minta tolong dibawakan?”
Raka bimbang. Bukan karena tidak mau membantu, namun ia masih perlu membersihkan cafe.