Mohon tunggu...
NIA
NIA Mohon Tunggu... Penulis - Finding place for ...

- Painting by the words

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Latata

1 November 2020   14:15 Diperbarui: 1 November 2020   14:17 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Klik’

Pria bersuai perak mematikan televisi raksasa, mengembalikan sisi ruangan berwarna putih seperti semula. “Jadi, reinkarnasi seperti apa yang kau inginkan untui kehidupan selanjutnya?”

Latata bersungut, kedua telapak tangannya mengepal keras, lalu menampilkan tatapan menusuk pada Si pria perak. “Aku tidak butuh reinkarnasi! Antarkan aku bertemu dengan Dewa sekarang juga! Aku ingin bertanya, mengapa Ia menciptakan begitu banyak makhluk bodoh di muka bumi ini!”

Si perak mengulum bibir, mengikuti kemauan Latata, mengantarkannya bertemu dengan Dewa. Itu artinya, Latata telah membuang kesempatan untuk bereinkarnasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun