Mohon tunggu...
Ailsa ZadaYusrika
Ailsa ZadaYusrika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo nama saya Ailsa Zada Yusrika, bisa dipanggil Ailsa. Saat ini, saya sedang menempuh Pendidikan Profesi Calon Guru gelombang 2 tahun 2024. Saya selalu tertarik di bidang pendidikan dan dunia anak-anak. Di Kompasiana, saya ingin berbagi pengalaman, ide, dan gagasan seputar pendidikan, literasi, dan budaya. Mari kita saling menginspirasi dan belajar bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Menulis Cerita Anak di SDN Sadagori Cirebon: Meningkatkan Kreativitas Siswa di Tengah Pandemi

15 Oktober 2024   11:32 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peserta didik SDN Sadagori Cirebon mendapatkan pelatihan dalam menulis cerita anak selama pandemi covid-19 dari program pengabdian masyarakat. Program ini berfokus pada pengembangan kreativitas dan keterampilan menulis siswa, dengan 15 siswa kelas 5 yang berpartisipasi dalam pelatihan melalui Google Meet. Program ini mengembangkan keterampilan menulis peserta didi dengan memberikan cara penulisan cerita untuk anak. Materi pelatihan untuk peserta didik terdiri dari pengenalan cerita anak, karakteristik, dan struktur cerita.

            Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan menulis cerita anak dengan berbagai macam kegiatan yang seru. Kegiatan seperti itu terdiri dari Menggunakan metode ceramah dan sesi tanya jawab. Lalu memberikan contoh cerita anak untuk dianalisis bersama siswa. setelah itu memandu siswa dalam proses penulisan mulai dari ide, kerangka, penulisan, hingga revisi. Lalu menggunakan pemetaan konsep untuk membantu siswa mengembangkan ide cerita. Setelah itu menyediakan umpan balik dan koreksi individual untuk karya siswa. Lalu pelatihan dilakukan dalam beberapa sesi selama beberapa minggu.dan komunikasi dan penyerahan tugas dilakukan melalui grup WhatsApp.

            Hasil dari pelatihan menulis cerita anak ini membuah hasil yang cukup baik. Siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan menghasilkan ide, membuat kerangka, dan mengembangkan cerita. Sebagian besar siswa mampu menciptakan karakter dan resolusi cerita, namun masih kesulitan dalam merancang konflik cerita. Siswa mengaku menikmati pelatihan dan merasa mendapat pengetahuan serta pengalaman baru. Program ini dinilai berhasil dalam mengajarkan proses penulisan cerita, meskipun pelatihan tambahan diperlukan pada aspek tertentu seperti konflik cerita. Penulis merekomendasikan perluasan program ke lebih banyak sekolah dan mempertimbangkan penerbitan antologi cerita karya siswa.

            Refleksi dari program pelatihan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan efektif dalam mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa. Dengan metode yang terstruktur dan diselenggarakan melalui beberapa sesi, program ini berhasil membimbing siswa dalam memahami proses penulisan cerita anak, mulai dari perencanaan hingga penyusunan dan revisi cerita.

            Pelatihan yang dilakukan secara daring memberikan kesempatan kepada siswa untuk tetap aktif dan produktif selama masa pandemi, yang sebelumnya mungkin terhambat karena keterbatasan interaksi langsung di sekolah. Meskipun dilakukan dari jarak jauh, program ini tetap mampu menciptakan suasana belajar yang mendukung perkembangan kreativitas siswa.

Peningkatan yang terlihat mencakup kemampuan siswa dalam menghasilkan ide-ide cerita yang lebih beragam, membuat kerangka cerita yang lebih teratur, dan mengembangkan karakter serta alur cerita yang lebih matang. Siswa juga tampak lebih percaya diri dalam menuangkan imajinasi mereka ke dalam tulisan, menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis penulisan, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dan ekspresi diri.

            Secara keseluruhan, pelatihan ini menunjukkan bahwa metode yang terstruktur dan multi-sesi dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa, bahkan dalam kondisi belajar dari rumah, sehingga memungkinkan siswa untuk terus mengembangkan bakat dan kreativitas mereka di tengah keterbatasan pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun