Peserta didik SDN Sadagori Cirebon mendapatkan pelatihan dalam menulis cerita anak selama pandemi covid-19 dari program pengabdian masyarakat. Program ini berfokus pada pengembangan kreativitas dan keterampilan menulis siswa, dengan 15 siswa kelas 5 yang berpartisipasi dalam pelatihan melalui Google Meet. Program ini mengembangkan keterampilan menulis peserta didi dengan memberikan cara penulisan cerita untuk anak. Materi pelatihan untuk peserta didik terdiri dari pengenalan cerita anak, karakteristik, dan struktur cerita.
      Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan menulis cerita anak dengan berbagai macam kegiatan yang seru. Kegiatan seperti itu terdiri dari Menggunakan metode ceramah dan sesi tanya jawab. Lalu memberikan contoh cerita anak untuk dianalisis bersama siswa. setelah itu memandu siswa dalam proses penulisan mulai dari ide, kerangka, penulisan, hingga revisi. Lalu menggunakan pemetaan konsep untuk membantu siswa mengembangkan ide cerita. Setelah itu menyediakan umpan balik dan koreksi individual untuk karya siswa. Lalu pelatihan dilakukan dalam beberapa sesi selama beberapa minggu.dan komunikasi dan penyerahan tugas dilakukan melalui grup WhatsApp.
      Hasil dari pelatihan menulis cerita anak ini membuah hasil yang cukup baik. Siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan menghasilkan ide, membuat kerangka, dan mengembangkan cerita. Sebagian besar siswa mampu menciptakan karakter dan resolusi cerita, namun masih kesulitan dalam merancang konflik cerita. Siswa mengaku menikmati pelatihan dan merasa mendapat pengetahuan serta pengalaman baru. Program ini dinilai berhasil dalam mengajarkan proses penulisan cerita, meskipun pelatihan tambahan diperlukan pada aspek tertentu seperti konflik cerita. Penulis merekomendasikan perluasan program ke lebih banyak sekolah dan mempertimbangkan penerbitan antologi cerita karya siswa.
      Refleksi dari program pelatihan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan efektif dalam mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa. Dengan metode yang terstruktur dan diselenggarakan melalui beberapa sesi, program ini berhasil membimbing siswa dalam memahami proses penulisan cerita anak, mulai dari perencanaan hingga penyusunan dan revisi cerita.
      Pelatihan yang dilakukan secara daring memberikan kesempatan kepada siswa untuk tetap aktif dan produktif selama masa pandemi, yang sebelumnya mungkin terhambat karena keterbatasan interaksi langsung di sekolah. Meskipun dilakukan dari jarak jauh, program ini tetap mampu menciptakan suasana belajar yang mendukung perkembangan kreativitas siswa.
Peningkatan yang terlihat mencakup kemampuan siswa dalam menghasilkan ide-ide cerita yang lebih beragam, membuat kerangka cerita yang lebih teratur, dan mengembangkan karakter serta alur cerita yang lebih matang. Siswa juga tampak lebih percaya diri dalam menuangkan imajinasi mereka ke dalam tulisan, menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis penulisan, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dan ekspresi diri.
      Secara keseluruhan, pelatihan ini menunjukkan bahwa metode yang terstruktur dan multi-sesi dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa, bahkan dalam kondisi belajar dari rumah, sehingga memungkinkan siswa untuk terus mengembangkan bakat dan kreativitas mereka di tengah keterbatasan pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H