Mohon tunggu...
AILSA LEVINA PUTRI
AILSA LEVINA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Kanjuruhan Malang Merenggut Ratusan Nyawa

12 Oktober 2022   09:10 Diperbarui: 12 Oktober 2022   09:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada sepak bola sebanding dengan nyawa! Tapi di Kanjuruhan 126 nyawa melayang. Tragedi kelam ini terjadi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022, Arema kalah di kandangnya melawan Persebaya pertandingan berakhir dengan skor 23 ini jadi pertama kalinya. Persebaya Surabaya menang atas Arema setelah 23 tahun tapi kemenangan malah menyulut suporter Aremania turun ke lapangan meluapkan kekecewaannya, para oknum suporter melemparkan botol.

Sebenarnya aksi pitch invaders ini biasa terjadi cuma kali ini polisi menembakkan gas air mata bahkan ke arah Tribun para penonton pun sesak nafas dan berusaha keluar dalam kepanikan mereka saling injak sampai akhirnya merenggut setidaknya 126 nyawa.

Sebenarnya tragedi ini kombinasi dari ketidakpedulian semua pihak yang terlibat pertama panitia pelaksana, sejak awal penjualan tiket udah melanggar ketika dicetak sebanyak 40.000 lembar sedangkan kapasitas stadion cuma 42.000 orang aja. kedua operator dan broadcaster PT LIB melaksanakan pertandingan di malam hari yang lebih rawan kerusuhan. yang ketiga suporter Arema yang anarkis memicu kericuhan para oknum udah bikin situasi membahayakan buat official dan juga penonton lainnya yang banyak di antaranya masih anak-anak. keempat tindakan aparat yang menembakkan gas air mata yang menimbulkan kepanikan dan kemarahan suporter aremania.

Kapolda Jawa timur mengatakan penembakan gas air mata sudah sesuai dengan prosedur tetapi dalam FIFA stadium safety and security disebut dalam pasal 19 senjata api dan gas untuk mengontrol kerumunan dilarang di bawa dan digunakan. Saat ini FIFA menyatakan tragedi Kanjuruhan sebagai hari kelam sepak bola dunia, Presiden juga sudah meminta liga dihentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun