Mohon tunggu...
Lail Ar Rahman
Lail Ar Rahman Mohon Tunggu... -

Menjadikan hidup Sebagai Inspirasi bagi diri sendiri dan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Takdir Untuk Keluargaku

23 Februari 2011   10:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahlah… mungkin ini semua sudh takdir.. aku tidak bisa merubah apa yang telah tuhan tuliskan buat aku,.. berdoa—hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini.. disamping aku pasrah sama tuhan aku juga akan tetap berusaha..

Orang tuaku tetap seperti dulu, tak pernah akur. Padahal aku sudah dewasa, dan sampai sekarangpun aku tak jarang melihat mereka bertengkar, bahkan untuk yang hal kecil, berubah menjadi sangat ruwet dan sulit diterima oleh fikiranku. Disetiap kali aku hanya bisa berfikir dan termenung entah sampai kapan semua itu berakhir.

Menurutku, ibu sangat sabar menjalani semua ini, hingga aku dewasa seperti ini ibu masih saja tahan menghadapi perlakuan bapak yang terlihat semena-mena dan seenaknya sendiri itu. Ketimbang aku yang cepet marah tapi tak berani mengungkapkan. Jujur aku kasihan sama ibu, tapi bagaimana lagi, Bapak memang seperti itu.

Aku anggap ini takdir, mempunyai bapak yang tak mengerti akan hidup, keluarga dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun