Mohon tunggu...
Aileen Mayda Dwina
Aileen Mayda Dwina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Public Relations of Campaign.com

Seorang Public Relations Staff dari Campaign.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanasan Global Makin Parah, Yuk Jaga Bumi Lewat Kampanye #JobsForNature

27 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   14:06 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa waktu lalu, dunia digemparkan dengan berita bangkitnya virus ‘Zombie’ 48.500 tahun dari Es Siberia. Dilansir dari CNN Indonesia, virus tersebut ditemukan dari mikroba yang terkubur lapisan pemafrost kuno yang saat ini mulai mencair. Dari hasil temuan tersebut menyimpulkan bahwa penyebab utama dari cairnya Es Siberia adalah pemanasan global.  Pemanasan global tersebut menyebabkan daratan beku itu mencair sehingga menghidupkan kembali mikroba-mikroba yang selama ini membeku. 

Peneliti mengatakan virus dari berbagai mikroba tersebut berpotensi untuk menular dan dapat menjadi ancaman besar bagi masyarakat. Namun,  dikatakan bahwa pemanasan global belum sampai di tahap tersebut sehingga masih ada harapan untuk mengubur kembali virus-virus tersebut. 

Isu pemanasan global masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh dunia saat ini. Di Indonesia sendiri, penyebab utama pemanasan global yang terjadi salah satunya adalah emisi kendaraan bermotor. Penggunaan kendaraan umum dan kendaraan ramah lingkungan untuk mobilisasi belum banyak dipilih. Hal tersebut menyebabkan polusi, bahkan menurut data IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara, di tahun 2021 Indonesia menduduki peringkat 1 di Asia Tenggara dan peringkat 17 di dunia sebagai negara paling berpolusi. Polusi sendiri memberikan dampak berbahaya. 

Pada manusia, dampak jangka panjang jika terpapar bertahun-tahun adalah kanker paru-paru, jantung, gangguan organ syaraf dan lain-lain. Sementara itu, pada lingkungan, polusi dapat menyebabkan hujan asam yang dapat membuat mematikan tumbuhan dan menurunnya kualitas air.  Kondisi ini membuka mata kita bahwa isu lingkungan mengancam nyawa dan harus menjadi prioritas bagi masyarakat untuk mengambil aksi konkret.

Demi meminimalisir pemanasan global ini, kita dapat melakukan berbagai hal, salah satunya adalah melakukan pekerjaan hijau atau green jobs. Mungkin ini masih terdengar asing oleh sebagian masyarakat, tetapi upaya ini bisa menjadi opsi yang pas untuk para anak muda masa kini untuk meminimalisir dampak perubahan iklim sekaligus menghasilkan uang. 

Green jobs merupakan kegiatan yang memiliki latar belakang mendukung pelestarian lingkungan, contohnya teknisi energi tenaga matahari, designer fashion berkelanjutan, jurnalis lingkungan, dan masih banyak lagi. Sayangnya, masih banyak generasi muda yang belum mengetahui potensi green jobs untuk karir mereka. Padahal, peluang pekerjaan hijau terbuka lebar dan terus tumbuh. 

Melihat permasalahan ini, Campaign.com berkolaborasi dengan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk meluncurkan kampanye #JobsForNature di dalam aplikasi Campaign #ForChange. Selain itu, ada pula kampanye yang menyuarakan tagar #KerjaDemiApa yang juga mendukung greenjobs. Tagar ini menyadarkan anak muda untuk berkontemplasi dan bertanya pada diri sendiri, apakah pekerjaan sehari-harinya hanya memberikan dampak untuk diri sendiri saja? Bisakah melakukan pekerjaan namun dapat ikut serta memberikan dampak baik untuk lingkungan? 

Jika kamu ingin berpartisipasi dalam kampanye online #JobsForNature dan #KerjaDemiApa, caranya mudah, silahkan unduh aplikasi Campaign #ForChange di App Store dan Play Store, kemudian cari #JobsForNature dan #KerjaDemiApa, lalu selesaikan tantangan atau challenge dalam kampanye tersebut. Satu tantangan yang selesai akan dikonversikan sebagai donasi sebesar Rp50.000 dari Yayasan Dunia Lebih Baik dan Generasi Lestari.  Harapannya, kampanye ini bisa mempopulerkan green jobs di kalangan generasi muda, dan akan lebih banyak generasi muda yang memilih jalur karir ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun