Mohon tunggu...
Aiko Theophilia Wahyutomo
Aiko Theophilia Wahyutomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kontrol Diabetes Kini Semakin Mudah

4 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 24 Desember 2022   15:15 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik.com

oleh Aiko Theophilia Wahyutomo dan Annabel Serafina

Penyakit diabetes melitus tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit berupa gangguan metabolisme dalam tubuh akibat kenaikan kadar gula darah yang melebihi batas normal tersebut masih menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius. Sebanyak lebih dari 530 juta penduduk berumur 20-79 tahun di seluruh dunia menderita diabetes dan angka ini diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, pada tahun 2021, Indonesia menjadi negara dengan penderita diabetes melitus pada orang dewasa tertinggi kelima di dunia. Duh, ngeri, ya!

Namun, seiring dengan adanya kemajuan teknologi, menurunkan prevalensi diabetes melitus kini menjadi lebih efektif. Praktik medis dan kesehatan masyarakat yang didukung perangkat seluler atau dikenal dengan mHealth atau mobile health memberikan dukungan terkait perawatan mandiri dan pemantauan jarak jauh pada pasien diabetes melitus. Perawatan mandiri dengan mHealth melalui aplikasi pada ponsel umumnya mencakup hal-hal seperti pengukuran dan pencatatan glukosa darah seluler, perbaikan pola makan, latihan fisik yang lebih baik, kepatuhan minum obat, peningkatan pendidikan dan kesadaran, perhitungan dosis insulin, serta umpan balik dan pertukaran informasi secara real time antara pasien dan dokter. Menarik, bukan?

Indonesia sendiri memiliki salah satu aplikasi pada ponsel yang dapat digunakan oleh penderita diabetes melitus, loh! Aplikasi tersebut yaitu KlikDiabetes yang diluncurkan oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dan KlikDokter. Aplikasi ini menyediakan layanan personal assistant dengan fitur-fitur utama yakni Catatan Kesehatan seperti kadar gula darah dan catatan lainnya, Diet dan Nutrisi untuk mendukung pola diet yang sehat dengan mengontrol kalori harian, Pengingat Obat untuk mengingatkan konsumsi obat secara teratur, dan Seputar Diabetes yang menyediakan edukasi dan informasi terkait pencegahan dan penanganan diabetes melitus serta fitur lainnya yakni Belanja Sehat dan Tanya Dokter. Fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi KlikDiabetes telah disesuaikan dengan kebutuhan penderita diabetes melitus dan aplikasi tersebut dapat dengan mudah diunduh melalui Google Play Store maupun App Store. Meskipun KlikDiabetes masih terus dikembangkan, aplikasi ini telah direkomendasikan untuk mendampingi penderita diabetes melitus dalam menangani penyakitnya secara komprehensif.

Tak hanya di Indonesia, efektivitas intervensi berbasis ponsel dalam membantu pengobatan pasien diabetes melitus juga telah dibuktikan pada sejumlah penelitian di berbagai negara, loh! Penelitian di barat daya Iran, misalnya, menunjukkan bahwa intervensi edukasi melalui Whatsapp dan aplikasi komunikasi secara daring mampu meningkatkan praktik perawatan mandiri dan menurunkan HbA1c pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2. Penelitian lainnya di China menunjukkan bahwa aplikasi pada ponsel bernama “YuTang YiHu” membantu peningkatan hasil terapeutik dan perilaku manajemen diri pada pasien diabetes melitus tipe 2. Studi di Bangladesh juga menunjukkan bahwa intervensi melalui telepon mampu meningkatkan kepatuhan terhadap diet, aktivitas fisik, penghentian penggunaan tembakau dan buah pinang, serta kontrol glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2. Tak hanya itu, berbagai penelitian lain menunjukkan bahwa intervensi berbasis ponsel dapat meningkatkan pengetahuan terkait diabetes dan berdampak positif terhadap kesehatan psikologis pasien diabetes melitus tipe 2. 

Berbagai upaya untuk mengontrol penyakit diabetes melitus telah dilakukan oleh sebagian besar negara dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Namun, upaya tersebut akan jauh lebih efektif apabila didukung dengan kekonsistenan dan kepatuhan pasien dalam menggunakan aplikasi pada ponsel. Penderita diabetes melitus diharapkan dapat melakukan perawatan mandiri dengan tepat melalui dukungan fitur-fitur dari aplikasi yang telah tersedia. Tak hanya itu, penderita diabetes melitus juga diharapkan lebih memahami dan mengenali penyakitnya beserta pengendaliannya.

Dibandingkan diabetes melitus tipe 1, penyakit diabetes melitus tipe 2 lebih umum terjadi di kalangan masyarakat. Penyakit diabetes melitus yang tidak ditangani dengan tepat, pada akhirnya dapat menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi seperti gangguan penglihatan seperti katarak dan retinopati, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti stroke dan serangan jantung, gangguan pada ginjal, serta gangguan pada saraf atau neuropati yang dapat menyebabkan gangrene atau matinya jaringan tubuh.

Sementara pasien diabetes melitus tipe 1 selalu bergantung dengan pemberian insulin, pasien diabetes melitus tipe 2 mengendalikan penyakitnya dengan penggunaan oral hypoglycemic agents (OHA) untuk mengontrol kadar gula darah. Apabila OHA tidak cukup untuk mengontrol kadar gula darah, terapi dengan insulin diperlukan untuk pengendalian lebih lanjut. Perawatan mandiri yang juga penting untuk dilakukan oleh pasien dengan diabetes melitus dapat memberikan hasil yang positif pada pasien dengan melakukan diet yang sehat, aktif dalam aktivitas fisik, rutin memantau kadar gula darah, melakukan pengobatan yang sesuai, kemampuan memecahkan masalah dan mengatasi stres yang baik, serta perilaku mengurangi risiko diabetes melitus. Oleh karena itu, yuk, manfaatkan aplikasi pada ponsel untuk mengendalikan permasalahan diabetes melitus dan dukung kesehatan masyarakat di Indonesia menjadi lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun