Topik tentang patriarki, stereotip, dan kesetaraan gender masih sangat hangat untuk diperdebatkan hingga saat ini, Karena hal tersebut secara langsung menyangkut berbagai aspek kehidupan modern seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan bersosial. Mari pahami terlebih dahulu beberapa pengertian dari patriarki menurut ahli Your Dictionary adalah suatu bentuk sosial yang dimana dalam segala aspek seperti kekuasaan, pekerjaan, takhta, berkeluarga didominasi oleh pria. Mereka menganggap bahwa pria memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Berdasarkan laman dosensosiologi.com sebagian besar dalam masyarakat meyakini berdasarkan karakteristik dan atribut adalah stereotip dan yang terakhir ada kesetaraan gender yang menimbulkan banyak sekali perdebatan di kalangan gen Z maupun milenial. Kesetaraan gender adalah bedanya perilaku antara laki-laki dan perempuan selain biologis dan perilaku fisik, namun lebih mengarah kepada interaksi sosial dan proses sosial, serta kultural (Caplan, 1987).Â
Semakin majunya zaman maka semakin pula majunya pemikiran manusia terhadap suatu hal, terutama pola pikir wanita terhadap budidaya patriarki dan terpecahnya stereotip yang sudah cukup melekat di kalangan individu yang hidup bermasyarakat. Mudahnya akses edukasi mengenai hal tersebut sudah banyak tersebar luas di media sosial, contohnya bagaimana kisah ibu kita Kartini memperjuangkan haknya sebagai seorang perempuan di tanah Jawa, Indonesia, di mana sangat kental dengan budaya patriarki. Tentunya patriarki  tak luput dari stereotip gender. Ada satu komunitas yang sangat  mendukung, komunitas tersebut adalah Generation Girl komunitas yang didirikan oleh Siregar dan Soerianto ini memiliki beberapa program yang mendukung karir seorang perempuan. Komunitas tersebut juga berupaya untuk menghapus stereotip bahwa bidang teknologi hanya untuk pria, mereka menekankan bahwa wanita juga dapat melakukan pekerjaan yang mereka anggap hanya pria yang melakukannya.
Banyak sekali dalam aspek kehidupan terutama di Indonesia, hak seorang wanita dan pria sangat-sangat dibedakan. Hal ini menimbulkan pergerakan feminisme yang bertujuan untuk mengkampanyekan atau menyuarakan hak-hak perempuan dalam memilih, memiliki jabatan yang sama dengan pria di sebuah pekerjaan, jabatan politik, mendapatkan pendidikan yang sama, dan lain sebagainya.Di era modern dengan gadget yang semakin canggih bisa sangat membantu dalam menyuarakan pergerakan feminisme. Seperti membuka sebuah komunitas yang menentang ketidaksetaraan gender, mereka jadi lebih mudah untuk mendiskusikan atau bahkan mencurahkan isi hati tentang pengalaman individu yang pernah mengalami ketidaksetaraan gender maupun patriarki. Contohnya seperti komunitas Koalisi Perempuan Indonesia yang didirikan pada tahun 1998, melalui kongres perempuan Indonesia di Yogyakarta.
Selain kegunaannya untuk mendapatkan informasi tentang edukasi maupun berita, media sosial seperti TikTok, Instagram dan media sosial lainnya memberikan dampak yang cukup besar terhadap pemikiran wanita zaman sekarang. Media sosial sekarang menjadi ajang untuk berkompetisi standar kehidupan, seperti kehidupan seorang jurnalis wanita bernama Najwa Shihab atau yang biasa dikenal akrab dengan sebutan Nana yang membagikan kisah hidupnya sebagai jurnalis yang juga menyuarakan dan ingin menyadarkan tentang kesetaraan gender. "Perempuan jangan ragu menunjukkan ambisi. Tidak salah menunjukkan ambisi. Kenapa memang kalau perempuan ingin mendapat gaji tinggi? Kenapa memang kalau kita ingin sukses? Kalau kita bisa menunjukkan kesuksesan kita. Perempuan hebat karena kemampuannya, bukan karena belas kasihan, bukan karena tampangnya cantik, tapi karena ia bekerja keras, ia punya ide-ide brilian, dan mampu menggerakkan orang-orang untuk berbuat kebaikan." Begitulah perkataannya untuk menyadarkan wanita di luaran sana untuk jangan menyerah hanya karena kita seorang perempuan. Hal ini menginspirasi wanita untuk juga hidup mandiri dan menempuh pendidikan yang tinggi, karena bukan zamannya lagi untuk mendengar kalimat "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau ujungnya juga kerja di dapur?"
Patriarki, stereotip gender, dan kesetaraan gender tetap menjadi isu penting dalam kehidupan modern, memengaruhi berbagai aspek seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Kemajuan zaman, media sosial, dan komunitas seperti Generation Girl serta tokoh inspiratif seperti Najwa Shihab memainkan peran besar dalam mendukung pergerakan feminisme dan menyuarakan kesetaraan gender. Kesadaran perempuan untuk hidup mandiri, bekerja keras, dan melawan stereotip semakin kuat, menciptakan peluang bagi terciptanya masyarakat yang lebih setara.
Referensi:
Caplan, P. 1987. Kesetaraan gender dan interaksi sosial.
Dosen Sosiologi. Pengertian patriarki. Diakses pada tanggal 7 Januari 2025 dari https://dosensosiologi.com/pengertian-patriarki/Â
Netizen, n.d. Gerakan feminisme: Pengertian dan sejarahnya. Ayo Bandung. Diakses pada tanggal 7 Januari 2025 dari https://www.ayobandung.com/netizen/7913569505/gerakan-feminisme-pengertian-dan-sejarahnya#:~:text=GERAKAN%20feminisme%20merupakan%20suatu%20pemikiran%20atau%20ideologi%20pergerakan,hak%20laki-laki%20dan%20perempuan%20dalam%20segala%20aspek%20kehidupanÂ
Nadhifa, F. n.d. Daftar komunitas pemberdayaan perempuan. Diakses pada tanggal 7 Januari 2025 dari https://www.popmama.com/life/health/nadhifafitrina/daftar-komunitas-pemberdayaan-perempua?page=allÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI