Mohon tunggu...
LISA AIKO
LISA AIKO Mohon Tunggu... Guru - Aiko works as a teacher, content creator, writter,Master of Ceremony at many events and has been a broadcaster and reporter on the radio for dozens of years. In addition, she also graduated from the faculty of psychology and has soft skill certification in the fields of Public Speaking (CPS), Hypnosis (CHTc), Certification in the field of NLP (CNLPTc), Counseling (CCLS), Therapy (CTRS), and Coaching CCHS

Aiko or better known as Lisa Aiko loves writing, playing musical instruments, singing and public speaking.As a content creator, Aiko loves new things and loves to learn. She hopes that her writing can be an inspiration to many people.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentas Wayang Orang: Kreatifitas Kelas 12 Eagle School dalam Melestarikan Budaya yang Nyaris Punah

20 November 2024   10:39 Diperbarui: 20 November 2024   10:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rabu, 20 November 2024

Lisa Aiko


         Kelas 12 menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mempersiapkan pementasan wayang orang sebagai bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Perjalanan ini bukan hanya melibatkan upaya fisik, tetapi juga mental dan kolaborasi kreatif.

Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah menerjemahkan naskah drama wayang orang ke dalam bahasa Jawa. Proses ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang konteks budaya sekaligus kepekaan terhadap nuansa bahasa. Tidak hanya itu, merekam suara untuk kebutuhan lipsync saat pementasan memerlukan ketelitian tinggi agar hasilnya sesuai dengan ekspresi karakter.

Persiapan lainnya meliputi latihan gerakan wayang orang yang khas dan penuh makna. Gerakan ini tidak sekadar estetika, tetapi juga menyampaikan cerita yang sarat filosofi. Selain itu, membuat properti secara mandiri pun menjadi tantangan tersendiri, karena melibatkan kreativitas, ketekunan, dan pengelolaan sumber daya yang terbatas.

Menurut saya, upaya siswa kelas 12 ini adalah contoh nyata bagaimana seni tradisional dapat dihidupkan kembali oleh generasi muda terutama anak-anak muda di kelas 12 Eagle School. Proses kreatif ini juga memperlihatkan bagaimana P5 dapat mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong, tanggung jawab, dan cinta budaya.

Namun, untuk mendukung upaya ini saya rasa akan lebih baik apabila ada pendampingan lebih lama dan intensif dari pelatih profesional untuk gerakan wayang orang, mengingat gerakan wayang orang adalah gerakan tari jawa/tradisional, yang tentunya tidak mudah bila hanya dipelajari dalam beberapa hari. Selain itu, kolaborasi dengan seniman lokal dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru. Penyediaan fasilitas seperti bahan properti dan studio rekaman sederhana juga sangat membantu meningkatkan kualitas pementasan.Untuk itu pihak sekolah sudah sangat kooperatif dengan menyediakan kostum wayang orang dan banyak property, juga sekolah memfasilitasi dengan studio rekaman dimana mereka dapat melakukan rekaman di tempat yang baik.

Dengan dedikasi yang telah ditunjukkan, pementasan wayang orang ini tidak hanya menjadi sebuah pagelaran seni, tetapi juga pembelajaran bermakna yang memperkuat identitas budaya siswa. Semoga semangat ini terus hidup dan menginspirasi generasi berikutnya.

 

Lisa Aiko

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun