Mohon tunggu...
Aida Fitri Harun Pakpahan
Aida Fitri Harun Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Mathematic Education

Education

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Matematika

10 Agustus 2020   19:10 Diperbarui: 6 Oktober 2023   14:38 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran mulai dari pendidikan sampai dengan perguruan tinggi hanya akan efektif jika dikelola oleh tenaga pendidikan dan guru profesional. Disamping itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan matematika diusahakan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti: buku-buku paket, alat peraga dan fasilitas pengajarannya.

Pengertian belajar menurut Slamento (2003 : 22) " Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamalan sendiri dalam interaksi dengan lingkungan ". Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang sekolah, baik tingkah Sekolah Dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Matematika juga dapat digunakan untuk menganalisa dan menyederhanakan sebagai problem. Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.

Beberapa alasan perlunya siswa untuk mempelajari matematika, yaitu:

  • Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis
  • Sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari.
  • Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman
  • Sarana untuk mengembangkan kreativitas
  • Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

            Kesulitan atau kendala belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kesehatan, bakat minat, motivas, intelegensi dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa misalnya dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

            Kesulitan siswa dalam belajar matematika adalah kesulitan konsep, ada 3 hal yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika diantaranya adalah Persepsi (perhitungan metamatika), Intervensi dan Ekstrafolasi pelaksanaan proses belajar mengajar yang akan sangat menentukan sejauh mana keberhasilan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran matematika.

            Menurut Lerner (1981: 367), kekurangan pemahaman tentang: simbol, nilai tempat, perhitungan, penggunaan proses yang keliru, dan tulisan yang tidak terbaca dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar matematika. Contohnya yaitu:

  • Kesulitan anak yang tidak memahami simbol-simbol seperti (=), (+), (-), dsb. Agar anak dapat menyelesaikan soal-soal itu, mereka harus lebih dahulu memahami simbol-simbol tersebut.
  • Ada anak yang belum mengenal dengan baik konsep perkalian, tetapi menghafal perkalian tersebut. Daftar perkalian mungkin dapat membantu memperbaiki kekeliruan anak jika anak telah memahami konsep dasar perkalian
  • Kekeliruan dalam penggunaan proses penghitungan, seperti pada penjumlahan yang menggunakan tanda (-) seperti 2+3-(-3)

     Kesulitan belajar siswa akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa karena untuk memperoleh prestasi yang baik dapat diperoleh dari perlakuan belajar di sekolah maupun diluar sekolah dan atas ketentuan serta usaha siswa dalam belajar. Hal ini juga terjadi dalam belajar matematika oleh karena itu memahami kesulitan belajar siswa dalam pelajaran matematika penting bagi guru untuk dijadikan masukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.Kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti kurangnya pendekatan atau pun pembinaan oleh guru secara individual terhadap siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Dan kurangnya perhatian serta pembinaan dari orang tua.

    Sudah semestinya hal ini dapat diperbaiki apabila guru, wali kelas dan orang tua siswa bekerja sama mengatasi hal tersebut. Dari pihak guru dapat memberikan solusi dengan cara mengulangi kembali penjelasan materi yang belum dimengerti oleh siswa. Lalu, guru juga dapat melakukan pendekatan secara langsung kepada siswa yang dianggap memiliki permasalahan dalam menerima pelajaran matematika. Sedangkan permasalahan kurangnya perhatian dan pembinaan orang tua bisa diatasi dengan lebih memperhatikan segala aktifitas anaknya dan juga berkomunikasi baik-baik ketika hendak berbicara dengan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun