Mohon tunggu...
Aien Hisyam
Aien Hisyam Mohon Tunggu... profesional -

Salam hangat selalu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Valentine ala Cinta Monyet – Yes or No?

11 Februari 2012   07:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi, sebagian orang akan merayaan Hari Kasih Sayang. Hmmm… apakah sesuai bila ditulis merayakan???? Toh ada sebagian orang yang tak peduli dengan tanggal tersebut. Mereka menganggap, nggak penting, ada atau tidak ada Hari Kasih Sayang. Tiap hari adalah hari kasih sayang.

Tapi hati saya tergelitik dengan pertanyaan anak saya yang baru berusia 7 tahun.

Anak : Bu, boleh nggak bikin kartu ucapan buat temen aku. Harus warna pink. Nanti di kasih hiasan gambar hati.

Saya : Boleh, Nak. Memangnya temanmu ulang tahun?

Anak : Tidak.

Ibu : Terus?

Anak : Besok kan hari Valentine….

Ingatan kembali ke masa silam, ketika saat itu saya masih duduk di bangku SMP. Kartu warna pink, ada gambar hati di dalamnya. Hahahahaha … saya tertawa sendiri … Umur masih belasan, rok masih biru tua, rambut masih dikepang dua. Tapi, saya sudah mendapat kartu warna pink dari teman sekolah saya. Di situ ada kata-kata yang tak mungkin dilupakan : kutunggu jawabanmu : Yes or No …

Hari Kasih Sayang, begitu kita menyebutnya. Tradisi yang konon sudah dilakukan sejak jaman dulu. Sejarahnya cukup complicated, hingga banyak orang, dengan keyakinan tertentu, menolak keras untuk merayakan momen tersebut.

Tapi, bagi kebanyakan muda mudi (kita menyebutnya ABG), hari ini begitulah istimewa. Terutama bagi yang sudah memiliki pasangan. Ada yang menggunakan momen ini untuk mengungkapkan perasaannya pada lawan jenis, ada yang sekedar menjadi bumbu cinta bagi yang sudah punya pasangan, atau ungkapan cinta pada orang tua, saudara, dan anak.

Cinta tanpa bumbu, ibarat sayur asem tanpa buah asam. Tapi, kenapa bumbunya hanya dirasakan pada tanggal 14 Februari saja? Apakah bumbu-bumbu penyedap itu tidak bisa kita rasakan di hari-hari lainnya? Tentu saja bisa. Toh, kasih sayang adalah ungkapan non verbal yang bisa diutarakan atau diungkapkan kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja.

Jadi, saya pun tersenyum manakala seorang lelaki memberikan satu bungkus cokelat berbentuk hati tepat di hari Valentine. “Loh, cokelatnya kok cuma pas hari Valentine? Padahal saya suka cokelat loh. Kalau dikasihnya cuma setahun sekali, itu berarti kamu pelit dong!”

Cinta di hari valentine, bagi saya menjadi cinta monyet yang menyenangkan. Menjadi bagian kisah masa remaja yang sayang untuk dilupakan. Kalaupun kita tidak merayakan hari tersebut dengan hal-hal yang berbeda, toh kita masih memiliki 360 hari lainnya yang bisa digunakan sebagai hari spesial penuh kasih sayang. Jadi, nggak salah kalau kita sesekali membuat satu kenangan di Hari Valentine.

Salam hangat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun