Mohon tunggu...
Aidil Muladoh
Aidil Muladoh Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blusukan yang Bukan untuk Pencitraan

1 Agustus 2013   15:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:44 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang pekan terakhir di Ramadhan tahun ini rasanya benar-benar dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk berbuat kebaikan. Tidak terkecuali pejabat tinggi negara baik pusat amaupun daerah, petinggi partai politik, petinggi perusahaan, dan lain-lain menjadikan bulan ini untuk menyapa rakyat atau bawahannya. Contohnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melakukan safari Ramadhan di pekan ini di sekitaran Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Safari Ramadhan yang dilakukan SBY secara simultan ini tidak lain untuk melihat kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini.

Kalau SBY blusukan sampai ke desa atau kampung nelayan, setidaknya sudah beberapa kali. Sebagaimana saat blusukan di kampung nelayan sebelumnya, SBY juga berdialog dengan para nelayan. Seingat saya pada awal tahun ini SBY secara mendadak melakukan peninjauan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kel. Tanjung Pasir, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang, Banten. Saat itu Presiden menilai jalan-jalan menuju TPI masih banyak yang belum bagus, sanitasi dan kebersihan juga masih banyak yang kotor. Selain itu, solar di TPI ini disebutnya mati suri karena para nelayan banyak yang membeli dari tempat penjualan eceran, bukan di tempat SPBU khusus nelayan.

Dalam dialog dengan para nelayan, Presiden SBY menyampaikan harapannya kawasan Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir bisa lebih bersih, berfungsi baik, dan sehat. "Saya lihat tadi perlu diperbaiki aspalnya, lantainya tidak bagus, bikin bagus lah. Kalau fasilitas MCK nya tidak baik bikin baik. Saya lihat masih banyak yang kotor itu bersihkan supaya sehat. Kalau kampung ini sehat, rakyatnya tidak mudah sakit."

Selanjutnya, medio April lalu SBY ke Kampung Nelayan dan Sawah di Karawang, Jawa Barat. Saat itu Presiden bersama Ibu Negara mengunjungi Dusun Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di Desa Sukajaya, Kecamatan Cimalaya, SBY diagendakan meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasirputih dan Tempat Pengolahan Rajungan (Mini Plant).

Kemarin, SBY sudah sampai di Jawa Timur dalam safari Ramadhannya. Setelah meninggalkan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melanjutkan kunjungan dengan turun kebawah, istilah lagi ngetrend sekarang blusukan ke desa nelayan di Jember, Jawa Timur. Persisnya di Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Pantai (UPPPP) di Desa Puger. Di sini Presiden melihat langsung aktivitas dan persoalan yang dihadapi nelayan setempat.

Pada kunjungannya di Jember kemarin, Presiden SBY mendengar nelayan setempat masih mempunyai persoalan dengan pelelangan hasil tangkapan. Setelah mendengarkan sejumlah keluhan dan masukan, Presiden kemudian melakukan pembicaraan dengan menteri teknis, Gubenur Jatim Soekarwo, dan Bupati Jember MZA Djalal. Kepala Negara berharap semua dapat berlangsung dengan baik.

Kemudian, kepada para nelayan Presiden menjelaskan pemerintah akan melakukan pengerukan bagian laut yang dinilai dangkal. Presiden juga telah meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo yang menyertai blusukan ini untuk merancang pembuatan pemecah ombak. Pemerintah juga akan membangun penerangan agar para nelayan mengeahui batas pantai. Namun itu semua jelas memerlukan waktu, perencanaan, dan dicek dulu apa yang menjadi kendala.

Kepada para nelayan sekali lagi Presiden menjelaskan kedatangannya ini untuk mengetahui persoalan yang mereka hadapi. Tugas pemerintah adalah untuk memberikan bantuan, baik itu pemerintah pusat maupun daerah. SBY selaku pemimpin mau melihat langsung kehidupan saudara kita yang ada di tempat ini, termasuk para nelayan. Tujuannya adalah apa yang bisa dibantu oleh pemerintah.

Pemerintah itu itu mulai dari kelurahan, kabupaten, sampai Presiden. Kita berharap pemerintah dapat membantu nelayan, tentu yang dibantu bukan hanya nelayan Jember ini saja tetapi seluruh nelayan di Indonesia. Jadi, jangan pernah terbersit sedikitpun blusukan, aksi turun menyapa rakyat yang dilakukan SBY sebagai basa-basi politik yang mengedepankan pencitraan saja. Bagi saya, SBY sudah tidak perlu lagi dua hal diatas mengingat tidak adanya target apapun dari kedua hal itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun