Melangkahkan kaki diantara kerikil kerikil tajam,Â
Panas trasa diantara ribuan pasir yang terhampar
Tak ada jalan lain yang harus dilewati,,,
Berlaripun tak mampu menghindari panas, pedih diantara hamparan jalan
Mengitari beribu - ribu detik,,, ribuan hari,,, belasan tahun
Tak mampu untuk menghitung !!!
Mengenalmu adalah mendeskripsikan aku diantara ratusan lebah mengelilingi madu
Mengenalmu adalah mendeskripsikan aku diantara ratusan semut mengelilingi gula
Tak mampu merindu
Tak mampu menangis
Tak mampu Berkata - kata
Tak mampu untuk melawan rasa
Jarak itu bagaikan pagar besi dengan jerujinya yang tajam berjejeran
Tak mampu menyelinap diantaranya
Pedih ...
Untuk apa menjadi angin kalau tidak terasa hembusannya
Untuk apa menjadi hujan kalau tidak terasa dinginnya
Untuk apa menjadi panas kalau tidak terasa teriknya
Untuk apa menjadi laut kalau tidak terasa riak dan gelombangnya
Untuk apa menjadi Mentari kalau tidak terasa pancaran cahayanya
Untuk apa semuanya ???
Pupuskanlah rasa ambigu ini
Takkan lagi merenda cerita
Tak kan lagi mengharap asa
Ku hanyutkan dalam riak air semua kenangan
Biar terbawa jauh, pupuskan rasa
Tak lagi merindu ...!!!
Usai sudah ....!!!
AF@2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H