sepeda mini yang mulai terkeluas catnya, dan ban kempisnya yang terseok seok disandarkannya dengan hati - hati di tembok mesjid yang disinggahinya. Perlahan dia berjalan menuju tempat wudhu wanita. Ditaruhnya  yang terisi kotakan entah apa isinya, terlihat dari plastik transparant yang dibawanya. Kemudian disibakkan nya perlahan jilbab yang menutupi rambutnya. sekilas terlihat kilau dirambutnya yang memutih terkena cahaya lampu. aku berdiri di pintu masuk masjid memperhatikan nenek itu berjalan kearahku, kemudian duduk bersama menggelar sajadah untuk tarawih bersama.
saat tarawih sudah usai, aku masih duduk sambil merasakan kakiku yang sudah berapa hari sakitnya belum hilang. kuusap pelan kakiku untuk bangkit dari tempat duduk. Kemudian terdengar lirih nenek disampingku menyapakuÂ
" capek ya nak,"
" Bukan nek, saya tidak capek tapi saya sakit pada kaki saya "
" Masih Muda kok sakit ?"
" Ya Nek, kaki saya sakit karena habis jalan jauh nek, kataku sambil tersenyum
" Sendiri nek ? aku balik bertanya kepadanya
" ya, memang biasa sendiri.Â
Memang nenek tinggal sama siapa ?
" sendiri nak, anak cucu nenek jauh di pulau kalimantan
"suami ibu dimana ?, saya sendiri, dulu ada sekarang pergiÂ
Memang nenek nggak mau tinggal sama anak anak ?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!