Mohon tunggu...
Aidil Akbar
Aidil Akbar Mohon Tunggu... -

Perencana Keuangan, mulai takut ketinggian tapi suka bgt terbang & nembak, baru nyoba gowes, doyan gym, movies, food & kuliner, cooking, traveling, doyan ngomong & sharin, nulis artikel, buku & blog

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mau Punya Apa-apa Nggak Bisa, Kan? Ngaku Aja

4 Februari 2015   19:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:50 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun sudah masuk bulan February 2015, tapi tetap masih bisa dianggap sebagai momen tahun baru (karena baru sebulan boooo)… Apalagi bulan February ini juga ada Tahun Baru Imlek.Nah, disetiap tahun baru, dari tahun ke tahun kebanyakan Perencana Keuangan akan berlomba-lomba memotivasi masyarakat untuk mencapai tujuan keuangan, termasuk untuk tahun ini.Kalau ditarik mundur lagi, memang ternyata banyak dari kita yang gagal mencapai tujuan keuangan karena dari awal tidak punya tujuan keuangan.Padahal dalam proses Perencanaan Keuangan, membuat goal adalah salah satu proses terpenting.

Banyak juga dari kita yang sudah pernah buat goal, tapi kemudian jarang tercapai atau sedikit tercapai.Pertanyaanya adalah, sadarkah kita kenapa banyak dari kita yang ternyata dari tahun ke tahun belum bisa mencapai tujuan keuangan kita?

Hal itu mungkin terjadi karena cara membuat tujuan keuangannya yang belum benar.Seperti apa sih sebenarnya cara membuat tujuan keuangan yang baik dan benar sehingga lebih mudah bagi kita untuk mencapai tujuan keuangan.Didalam dunia marketing dan movitasi, banyak orang mengatakan membuat tujuan keuangan dan hidup itu harus sesuai atau berprinsip SMART, apa itu sebenarnya SMART?.Mari kita kupas satu persatu.

Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, S pertamaadalah Spesifik alias jelas sejelasnya.Tujuan keuangan apalagi tujuan hidup harus spesifik, kalo tidak spesifik alias galau bisa jadi akan susah untuk dicapai.Banyak orang tidak bisa mencapai tujuan keuangan dan hidupnya karena serta ngak jelas dan ngak spesifik.Contoh goal yang tidak spesifik misalnya: Mau Nikah di 2015.Banyak orang punya tujuan pernikahan, akan tetapi tidak diketahui secara spesifik yang kemudian menimbulkan pertanyaan berikutnya yaitu Nikah sama siapa? Kapan tepatnya (tgl/bulan), dimana? Dah punya calon blom? Dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, nah M keduanya adalah Measurable alias terukur.Tujuan keuangan dan hidup juga harus terukur dengan baik, kalo tidak terukur bagimana kita bisa mencapainya.Terukur biasanya hubungannya dengan perencanaan keuangan adalah tahu berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut.Sebagai contoh goal terukur, Mau Nikah di 2015, nikah dimana tempatnya? Apakah di Masjid? Gereja? Gedung? Hotel? Seperti apa pernikahan yang akan dilakukan serta Berapabesar biaya itu semua?.Dengan mengetahui ukuran tersebut, maka kita bisa mempersiapkan dana, biaya dan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut.

Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, A berikutnya adalah Achievable alias tujuan keuangan harus bisa dicapai sesuai dengan kondisi & kemampuan kita.Banyak orang pada saat buat goals justru menghayal yang tidak tidak, sebenarnya hal ini sah sah aja siiiih… tapi pertanyaanya adalah bagaimana dengan kemungkinan tercapainya?. Beberapa orang bilang A di SMART itu adalah Agresif, boleh-boleh aja sih, tidak ada yang larang pakai yang mana.

Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, R berikutnya adalah Realistic atau Realistis alias membumi, tujuan keuangan sebaiknya jangan diawang-awang, apalagi diawan.Nah Realistis ini banyak yang bilang memang mirip-mirip seperti Achievable tadi, tujuan adalah punya goals sesuai kemampuan kita saat ini.Contohnya, pernah ada salah satu murid saya ketika diminta membuat Goal Book (atau buku tujuan keuangan), dia nulis pengen jalan dan tinggal di bulan, agak fantastis ya?.Punya goal terlalu tinggi sebenarnya tidak apa-apa, asal kita bisa mengelola ekspektasi kita, jaga-jaga saja kalau goal tersebut tidak tercapai.Itulah sebabnya Perencana Keuangan selalu punya back up plan alias plan cadangan dan harus selalu fleksibel dalam hal dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, T terakhirnya adalah Time alias ada jangka waktu pencapaian.Sebuah tujuan keuangan harus mempunya Time alias jangka waktu sehingga bisa dibuatkan Time Table.Banyak orang gagal mencapai tujuan keuangan karena tidak membuat Time Table ato punya jangka waktu yang benar.Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana langkah langkah simple awal untuk membuat perencanaan ini?Akan kita bahas ditulisan berikutnya.

Pengen tau bikin Goal alias tujuan keuangan yang baik dan benar serta detil, bisa liat disini > http://bit.ly/2pm15 , atau anda juga bisa belajar berinvestasi disini > http://bit.ly/2cmf15 , atau mungkin anda yang sudah kejeblos dan merasa salah beli asuransi bisa di cek disini > http://bit.ly/nlp28feb , dan yang paling terpenting adalah tidak salah dalam berkomunikasi, bisa di cek disini > http://bit.ly/nlp1mar

Info bisa tanya ke  PIN 762FCF32 atau telpon 02144635752

So, investasi sebenarnya mudah tapi pelajari dengan seksama sebelum memulai daripada jadi miskin.

Follow twitter @AidilAKBAR , web www.AidilAkbar.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun