Raden Fatah bukan hanya seorang raja, tetapi juga seorang pemimpin spiritual yang menginspirasi, meninggalkan jejak abadi dalam sejarah Indonesia. Hidupnya yang berdedikasi tercermin dari penghargaan masyarakat terhadap sejarah yang diukirnya. Penghargaan yang nyata terlihat dari banyaknya pengunjung yang berziarah ke makam beliau.
Kami berombongan tiba di sana sekitar jam 12.00 WIB, peziarah keluar masuk, datang dan pergi secara terus-menerus.
Terlintas dalam pikiran kami, jangankan selama hidupnya, bahkan ketika sudah meninggalpun, beliau dan semua Walisongo tetap memberikan manfaat pada yang hidup.
Di pintu masuk berjejer para pedagang. Ada ratusan mobil rombongan peziarah dari berbagai kota, para tukang ojek yang mengantar pengunjung dari area parkir ke pemakaman, masyarakat sekitar yang menyediakan fasilitas umus seperti jeding dan toilet, juga para pengemis. Entah berapa jumlah total manusia yang ekonominya terbantu berkat keberadaan situs sejarah tersebut. Tentu pergerakan ekonomi tersebut tidak lepas dari seberapa besar peran tokoh yang dimakamkan di tempat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H