Dafik saat itu bekerja sebagai kuli angkut di pasar.Â
Ketika jam istirahat siang, dia membuka rantang bekalnya yang dibawa dari rumah. "Waduuuh... Mie lagi, lagi-lagi mie!" Ujarnya menggerutu lirih dengan nada kesal. Sudah seminggu makan siangnya berupa nasi dan mie.
Rupanya Dani, teman sesama kuli angkut, sejak tadi sedang memperhatikannya, dengan sok bijak dia berucap, "Makanya, sarankan pada isterimu agar memasakkan menu yang berbeda!"
Dafik menoleh dan tersenyum masam, "Aku belum punya isteri, kawan."
"Oh... Kalau begitu, sarankan pada ibumu!" Sahut Dani.
Dafik menggeleng, "Ibuku sudah meninggal setahun yang lalu," sesalnya.
"Jadi, siapa yang memasak untukmu?" Tanya Dani.
"Ya aku sendiri lah!" Jawab Dafik bersungut-sungut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H