Di tahun 2024, ada 1.902 kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO). Mayoritas korbannya perempuan.
Contohnya, pemerasan seksual dan penyebaran foto pribadi tanpa izin. Ini makin sering terjadi dan bikin perempuan takut pas mau posting di internet.
Di Indonesia, masalah ini makin parah. Komnas Perempuan bilang, tiap jam ada 51 perempuan jadi korban kekerasan, baik fisik atau digital. Kekerasan seksual juga naik lebih dari 50% di 2024.
Kita harus mulai serius bahas masalah ini biar perempuan nggak merasa terancam terus.
Ini penting. Perempuan tak hanya harus diberdayakan, tapi juga punya ruang yang aman tanpa takut jadi korban.
Peran Laki-Laki dalam Perubahan
Apa yang bisa saya lakukan sebagai pria untuk bantu perempuan? Sebagai laki-laki, kita punya tanggung jawab lebih. Kita harus aktif dukung perempuan.
Ini bukan cuma bicara tentang kesetaraan, tapi juga bantu kurangi kekerasan dan diskriminasi.
Salah satu cara gampang adalah mendukung literasi digital yang peka gender. Misalnya, ajarin anak perempuan tentang pentingnya jaga data pribadi dan aman di dunia maya.
Kita juga harus aktif kalau ada kekerasan di sekitar kita. Kalau ada yang butuh bantuan, kita nggak bisa diam. Bukan tentang jadi pahlawan, tapi menentang kekerasan yang udah dianggap biasa di masyarakat.
Sebagai laki-laki, kita harus bikin perempuan merasa nggak sendirian. Baik di dunia nyata atau maya. Kita bisa bantu mereka merasa lebih aman dan dihargai dengan cara yang simpel, tapi penting.
Tanggung Jawab Pemerintah dan Kolaborasi Sosial
Untuk perubahan yang nyata, kita butuh dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus pastikan perempuan terlindungi dengan baik oleh hukum.