Teknologi memberi peluang dan tantangan bagi perempuan, dari pemberdayaan hingga ancaman kekerasan digital.
Bicara soal teknologi, rasanya seperti membuka pintu ke masa depan. Banyak potensi yang bisa dimanfaatkan. Kita telah melihat bagaimana teknologi mengubah cara hidup banyak orang, termasuk perempuan.
Tapi, ada sisi gelap teknologi yang harus kita cermati. Terutama tiap 8 Maret, di Hari Perempuan Internasional. Teknologi bisa memberdayakan perempuan, tapi juga bisa digunakan untuk menyakiti mereka.
Dengan kata lain, teknologi bisa jadi alat pemberdayaan, tapi juga ancaman.
Pemberdayaan Perempuan melalui Teknologi
Teknologi udah buka banyak peluang buat perempuan. Sekarang, banyak perempuan bisa akses pendidikan lebih gampang. Dulu, di banyak tempat, termasuk di Indonesia, perempuan kesulitan untuk kuliah.
Tapi sekarang, lewat platform online, mereka bisa ikut kursus atau pelatihan dari mana aja. Banyak perempuan di dunia yang pake teknologi buat mencapai impian mereka, bikin bisnis online, atau bahkan suarakan hak mereka.
Selain itu, teknologi juga kasih akses informasi yang berguna banget. Dari soal kesehatan, hak reproduksi, sampai perlindungan hukum, internet bikin informasi ini lebih gampang diakses.
Banyak perempuan juga mulai manfaatin media sosial buat berdiskusi dan bikin perubahan sosial. Ini bukti kalau teknologi bisa jadi alat yang bantu perempuan makin mandiri dan punya suara di dunia yang kadang suka diamkan mereka.
Tapi, meski banyak hal positif, ada juga sisi negatif yang harus diwaspadai.
Risiko Kekerasan Berbasis Gender Digital
Pernah nggak kamu ngerasa terancam cuma gara-gara pesan di medsos? Ternyata, banyak perempuan yang ngalamin hal ini.