Kebijakan ekonomi Prabowo berbeda dari Jokowi, fokus SDM, kebijakan populis, namun ada inkonsistensi. Transisi butuh pengawalan.
Perubahan arah kebijakan ekonomi di negara ini selalu menjadi perhatian. Seratus hari pertama pemerintahan Prabowo menimbulkan pertanyaan.Â
Semasa kampanye, Prabowo disebut sebagai penerus Jokowi. Namun, kenyataannya berbeda.
Terlihat adanya antitesis yang dibangun Prabowo terhadap kebijakan Jokowi. Jokowi gencar membangun infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan.Â
Hal ini baik untuk konektivitas dan pertumbuhan ekonomi. Namun, nampaknya Prabowo memiliki mimpi dan ambisi yang berbeda.
Pergeseran Prioritas: Infrastruktur vs. SDM
Prabowo lebih fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), ketahanan pangan, dan kedaulatan negara.Â
Perubahan prioritas pembangunan terlihat jelas.Hal ini seolah menjawab kritik bahwa pembangunan infrastruktur kurang menyentuh masyarakat.Â
Anggaran infrastruktur dipangkas, dan dialihkan ke program yang berhubungan dengan SDM, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), renovasi sekolah, dan pemeriksaan kesehatan gratis.Â
Pembangunan SDM merupakan pondasi penting untuk kemajuan bangsa.
Diskusi mengenai pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi masa depan Indonesia sering terjadi. Prabowo seolah mencoba mewujudkan hal tersebut.Â