Meme di media sosial, lebih dari sekadar hiburan, menjadi alat ekspresi dan kritik sosial yang memengaruhi opini publik.
Pagi tadi, sambil menunggu antrian di sebuah bank, saya membuka Instagram di ponsel, lalu melihat sebuah gambar lucu di linimasa yang bikin saya (menahan) ketawa.Â
Gambar ini bukan hanya sekadar gambar biasa, tetapi juga mengandung kata-kata yang menggambarkan atau relate dengan kejadian sehari-hari dengan cara yang sangat menghibur. Gambar-gambar ini adalah contoh sebuah meme.
Meme (dibaca 'mem') adalah gambar atau video yang sering disertai teks lucu atau menggelitik, dan menjadi sangat populer di media sosial.Â
Sebelumnya, meme mungkin hanya dianggap sebagai hiburan semata. Namun, sekarang meme sudah menjadi lebih dari itu.Â
Meme bisa digunakan untuk menyampaikan pesan, berbagi pendapat, bahkan mengkritik hal-hal yang terjadi di sekitar kita, seperti masalah sosial dan politik.
Sejarah dan Evolusi Meme: Dari Richard Dawkins Hingga Dunia Digital
Konsep meme pertama kali diperkenalkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene pada tahun 1976.Â
Menurut Dawkins, meme adalah unit informasi budaya yang ditransmisikan dari satu individu ke individu lainnya, mirip dengan cara gen bereplikasi dalam dunia biologi.Â
Meme, menurut Dawkins, adalah ide atau perilaku yang dapat "menular" dalam sebuah budaya.
Namun, meme yang kita kenal sekarang, yang tersebar luas di media sosial, adalah hasil evolusi yang luar biasa sejak era pertama internet.Â