Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bingung Memilih PAUD? Kerja Sama Ayah Bunda Kuncinya

24 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 25 Desember 2024   11:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memilih PAUD (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Kedua, ada informasi yang lebih personal dan mendalam, yang sifatnya kualitatif. 

Misalnya, bagaimana reputasi sekolah di mata orangtua murid lainnya? Bagaimana interaksi guru dengan anak-anak? Adakah isu-isu tertentu yang perlu diantisipasi? 

Informasi semacam ini, biasanya istri saya yang lebih ahli menggalinya. 

Beliau punya jaringan pertemanan yang luas, mulai dari arisan, pengajian, komunitas di lingkungan rumah, hingga grup obrolan di Whatsapp. 

Informasi dari mulut ke mulut seperti ini, terkadang lebih jujur dan apa adanya daripada sekadar brosur atau iklan di internet.

Pembagian peran ini, menurut argumen yang saya baca, memang sangat efektif. 

Bapak fokus pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif, sementara Ibu lebih berperan dalam mengumpulkan informasi kualitatif. 

Kombinasi kedua jenis informasi ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan utuh tentang PAUD yang diincar. 

Sejalan dengan hal ini, artikel di Alodokter tentang cara memilih PAUD yang tepat menekankan pentingnya mencari informasi sebanyak mungkin, termasuk kurikulum, fasilitas, dan kualitas guru. 

Informasi dari istri saya, yang didapat dari interaksi dengan sesama orangtua, melengkapi data-data tersebut, memberikan konteks dan perspektif yang lebih mendalam.

Melibatkan Anak dan Merajut Informasi Menjadi Satu Kesatuan

Setelah data kuantitatif dan kualitatif terkumpul, langkah selanjutnya adalah duduk bersama, berdiskusi dan mengintegrasikan semua informasi yang didapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun