Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Fleksibilitas Ojol Menjadi Kunci Bertahan Hidup

10 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   11:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi driver ojol sedang memegang handphone, menunggu order dari customer. (SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH via KOMPAS.COM) 

Profesi ojol memberi fleksibilitas dan peluang finansial, meski dihadapkan dengan persaingan yang ketat dan ketidakpastian.

Ketika krisis ekonomi menerpa dan pekerjaan tetap semakin langka, banyak orang yang berjuang untuk menemukan cara baru demi mempertahankan hidup. 

Salah satu profesi yang semakin populer dan memberikan harapan baru adalah menjadi driver ojek online (ojol). 

Mengutip dari laman Mojok, kisah Madi (40) dan Toro (35), dua pria asal Sleman, Yogyakarta, menjadi bukti nyata bagaimana profesi ini memberi solusi finansial bagi mereka yang membutuhkan pendapatan tambahan, baik sebagai sampingan maupun sebagai pekerjaan utama.

Fleksibilitas Profesi Ojol sebagai Solusi Keuangan

Profesi driver ojol menawarkan sebuah keuntungan utama yang sulit ditandingi, yakni fleksibilitas waktu. 

Dalam kondisi ekonomi yang tak menentu, banyak orang, seperti Madi, yang harus mencari cara untuk bertahan hidup. 

Madi, yang sebelumnya bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sebuah sekolah, memulai karirnya sebagai driver ojol pada 2017. Menggabungkan dua pekerjaan sekaligus bukanlah hal mudah, namun Madi berhasil mengaturnya dengan baik. 

Ia menggunakan waktu luangnya untuk menjadi driver ojol, dan saat tidak bekerja, ia memanfaatkan kesempatan untuk menjual minuman cincau, usaha sampingan yang ia mulai jalani. 

Dengan adanya fleksibilitas waktu ini, Madi bisa memastikan bahwa ia tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga tanpa mengorbankan pekerjaan utama yang sudah dijalaninya.

Kondisi yang dialami Madi bisa kita lihat sebagai ilustrasi dari banyak pekerja yang berusaha mengatur waktu dengan cara yang lebih fleksibel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun