Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dolce Far Niente, Sebuah Seni Hidup Tanpa Tekanan

9 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   15:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal dolce far niente, seni menikmati ketenangan dan kebahagiaan tanpa tekanan produktivitas dalam kehidupan modern.

Sering kita merasa tertekan untuk selalu produktif di tengah kehidupan sehari-hari. Rasanya tiap menit harus dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan, baik itu pekerjaan, belajar, atau bahkan aktivitas sosial di media sosial. Namun dalam kesibukan yang menekan ini, ada sebuah konsep berharga yang diajarkan oleh budaya Italia yaitu dolce far niente, atau seni menikmati ketidakproduktifan.

Patrick Star dan Filosofi Dolce Far Niente

Jika Anda pernah menonton SpongeBob SquarePants, mungkin Anda familiar dengan karakter Patrick Star. 

Dia adalah karakter yang tampaknya tidak melakukan banyak hal, tidak sibuk bekerja atau berpikir jauh tentang masa depan. 

Namun, keunikan Patrick terletak pada cara dia menikmati hidup. Meskipun tampaknya tidak produktif, Patrick hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. 

Ini adalah gambaran nyata dari dolce far niente, yaitu menghabiskan waktu untuk diri sendiri tanpa merasa perlu untuk selalu berbuat sesuatu.

Konsep ini berasal dari budaya Italia, yang sangat menghargai momen santai sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. 

Dolce far niente mengajarkan bahwa terkadang, kita perlu berhenti sejenak, tidak memikirkan pekerjaan atau tugas yang menumpuk, dan menikmati waktu yang terbuang begitu saja. 

Dalam masyarakat Italia, ini adalah bagian dari filosofi hidup yang mengutamakan kualitas waktu, bukan kuantitas pekerjaan.

Mindfulness Sebagai Kunci untuk Menikmati Momen Sekarang

Dolce far niente bukanlah sekadar berdiam diri tanpa tujuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun