Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cahaya Pendidikan Meredup Tanpa Kesejahteraan Guru

28 November 2024   06:00 Diperbarui: 28 November 2024   06:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru (Digenerate dengan Dreamina AI)

Selain masalah kesejahteraan, kompetensi guru juga menjadi sorotan utama. 

Berdasarkan data Uji Kompetensi Guru (UKG), rata-rata skor kompetensi guru Indonesia masih jauh dari standar minimum. 

Bahkan di provinsi terbaik sekalipun, skor rata-rata hanya mencapai angka 60-an.  

Menurut pengamat pendidikan Budi Trikorayanto, dilansir dari Detik.com, rendahnya kompetensi ini sebagian besar disebabkan oleh sistem pendidikan yang masih "feodalistik." 

Guru sering kali diperlakukan sebagai narasumber utama dalam kelas, bukan sebagai fasilitator pembelajaran aktif. 

Padahal, di era digital seperti sekarang, anak-anak memiliki akses ke berbagai sumber informasi yang jauh lebih luas daripada sekadar buku teks atau ceramah guru.  

Sistem pendidikan kita juga masih terlalu kaku dan massal. 

Seperti pabrik yang memproduksi barang dalam jumlah besar tanpa memperhatikan kebutuhan individu. 

Anak-anak dengan bakat dan minat unik sering kali terabaikan karena kurikulum yang seragam dan tidak fleksibel.  

Mengapa Reformasi Kesejahteraan Guru Mendesak?  

Dilansir dari Antara (2024), Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa kesejahteraan guru harus menjadi prioritas utama dalam reformasi pendidikan. 

Tanpa kesejahteraan yang layak, sulit bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya atau beradaptasi dengan tuntutan zaman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun