Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cahaya Pendidikan Meredup Tanpa Kesejahteraan Guru

28 November 2024   06:00 Diperbarui: 28 November 2024   06:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru (Digenerate dengan Dreamina AI)

Ketika berbicara tentang pendidikan, kita sering kali hanya fokus pada hasil. Sebut saja topik yang sering diperdebatkan media dan stakeholder, seperti nilai ujian nasional, peringkat internasional, atau jumlah lulusan yang sukses. Namun, jarang sekali kita benar-benar memikirkan siapa yang berada di balik semua itu, GURU.

Guru adalah pilar utama pendidikan, tetapi ironisnya, mereka justru menjadi elemen yang paling sering diabaikan dalam sistem pendidikan kita.  

Realitas Kesejahteraan Guru di Indonesia  

Fakta yang diungkap oleh survei IDEAS pada 2024 sungguh mencengangkan. 

74% guru honorer di Indonesia dibayar di bawah Rp2 juta per bulan, dan 13% bahkan hanya menerima gaji di bawah Rp500 ribu. 

Bayangkan, bagaimana seorang guru bisa hidup layak dengan penghasilan serendah itu? 

Apalagi jika mereka tinggal di kota besar dengan biaya hidup yang tinggi.  

Kondisi ini tidak hanya menyulitkan guru secara finansial tetapi juga berdampak langsung pada kualitas pendidikan. 

Ketika guru harus mencari pekerjaan sampingan sebagai ojek daring atau pedagang kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup, bagaimana mereka bisa fokus memberikan pengajaran terbaik kepada murid-muridnya?  

Bandingkan dengan Singapura, di mana guru mendapatkan penghargaan tinggi baik dari segi gaji maupun status sosial. 

Di sana, menjadi guru adalah profesi bergengsi yang hanya bisa diraih oleh individu dengan kompetensi luar biasa. 

Tidak heran jika sistem pendidikan mereka berada di peringkat teratas dunia.  

Kompetensi Guru dan Sistem Pendidikan yang Membelenggu  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun