pendidikan, kita sering kali hanya fokus pada hasil. Sebut saja topik yang sering diperdebatkan media dan stakeholder, seperti nilai ujian nasional, peringkat internasional, atau jumlah lulusan yang sukses. Namun, jarang sekali kita benar-benar memikirkan siapa yang berada di balik semua itu, GURU.
Ketika berbicara tentangGuru adalah pilar utama pendidikan, tetapi ironisnya, mereka justru menjadi elemen yang paling sering diabaikan dalam sistem pendidikan kita. Â
Realitas Kesejahteraan Guru di Indonesia Â
Fakta yang diungkap oleh survei IDEASÂ pada 2024 sungguh mencengangkan.Â
74% guru honorer di Indonesia dibayar di bawah Rp2 juta per bulan, dan 13% bahkan hanya menerima gaji di bawah Rp500 ribu.Â
Bayangkan, bagaimana seorang guru bisa hidup layak dengan penghasilan serendah itu?Â
Apalagi jika mereka tinggal di kota besar dengan biaya hidup yang tinggi. Â
Kondisi ini tidak hanya menyulitkan guru secara finansial tetapi juga berdampak langsung pada kualitas pendidikan.Â
Ketika guru harus mencari pekerjaan sampingan sebagai ojek daring atau pedagang kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup, bagaimana mereka bisa fokus memberikan pengajaran terbaik kepada murid-muridnya? Â
Bandingkan dengan Singapura, di mana guru mendapatkan penghargaan tinggi baik dari segi gaji maupun status sosial.Â
Di sana, menjadi guru adalah profesi bergengsi yang hanya bisa diraih oleh individu dengan kompetensi luar biasa.Â
Tidak heran jika sistem pendidikan mereka berada di peringkat teratas dunia. Â