Kita bisa berbagi tawa saat menonton acara komedi atau berdiskusi tentang isu yang muncul di berita.Â
Kini, dengan adanya pilihan hiburan digital yang lebih pribadi, ada kekhawatiran bahwa kita kehilangan bentuk hiburan yang bersifat kolektif.
Pergeseran ini juga mencerminkan budaya yang semakin individualistis.Â
Kita cenderung lebih fokus pada hiburan yang dapat dikonsumsi secara pribadi, tanpa perlu bergantung pada orang lain atau waktu tertentu.Â
Apakah ini berarti kita kehilangan kesempatan untuk terhubung dengan orang lain melalui pengalaman bersama, seperti yang pernah kita alami dengan menonton televisi bersama?Â
Bisa jadi, inilah tantangan utama dalam dunia hiburan digital. Seberapa banyak kita masih bisa mempertahankan interaksi sosial yang berarti, meski hiburan kita semakin bersifat individualistik.
Kesimpulan
Di dunia yang semakin terhubung, keputusan untuk tidak memiliki televisi di rumah bukanlah hal yang aneh lagi.Â
Ini adalah pilihan yang masuk akal, terutama di tengah kemajuan teknologi yang memungkinkan kita untuk mengakses hiburan lebih personal dan fleksibel.Â
Namun, kita juga perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kita siap menghadapi dampak sosial dari perubahan ini?Â
Apakah hiburan digital yang kita nikmati akan menghubungkan kita lebih erat dengan orang lain, atau justru menjauhkan kita dari pengalaman sosial yang dulu bisa kita nikmati bersama?
***