Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wibu dan Stigma, Saatnya Memahami, Bukan Menghakimi

27 November 2024   12:00 Diperbarui: 27 November 2024   12:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wibu (Gambar diolah dengan Dall-E) 

Stigma terhadap wibu tidak hanya menyakitkan, tetapi juga mencerminkan resistensi masyarakat kita terhadap perubahan. 

Kita sering kali takut pada hal-hal yang tidak kita pahami, dan ini berlaku pada wibu. 

Preferensi mereka dianggap aneh hanya karena tidak sesuai dengan norma konvensional. Tapi apakah itu alasan yang cukup untuk menghakimi?

Menghapus stigma ini penting karena ia lebih dari sekadar membela satu komunitas. 

Penghapusan stigma adalah langkah menuju inklusivitas yang lebih besar. Dunia kita semakin global, dan budaya populer seperti anime adalah bagian dari proses ini. 

Menolak memahami wibu sama saja dengan menutup diri dari keberagaman budaya yang semakin mendominasi dunia.

Selain itu, stigma ini juga menghambat potensi individu. Banyak wibu yang merasa terisolasi karena takut dihakimi. 

Padahal, mereka memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa, dari keterampilan bahasa hingga pemahaman mendalam tentang isu sosial. 

Dengan menghapus stigma, kita memberi mereka ruang untuk berkembang dan berkontribusi pada masyarakat.

Pelajaran untuk Generasi Kita 

Jika Anda termasuk orang yang tumbuh tanpa kenal anime dan kartun Jepang, mungkin sulit untuk memahami daya tariknya.

Namun, itu tidak berarti kita boleh langsung menghakimi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun