Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Nasional atau Uji Nasib? Pendidikan Adil dan Merata Dulu, Bung!

13 November 2024   15:34 Diperbarui: 13 November 2024   15:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di SDN 12 Tanjung Durian, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Kompas/Agus Susanto) 

Sayangnya, semua ini tidak mencerminkan peningkatan mutu pendidikan, tapi justru menunjukkan betapa sistem tersebut gagal mendidik anak-anak kita secara utuh. 

Berdasarkan data dari Kompas (2024), salah satu alasan dihapusnya UN adalah karena hal-hal ini. Beban mental yang berlebihan dan kecurangan yang muncul akibat sistem penilaian tunggal.

Ketidakadilan dalam Akses Pendidikan

Kita tidak bisa menutup mata pada kenyataan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki kondisi pendidikan yang berbeda. 

Di kota-kota besar mungkin fasilitas sekolah sudah memadai. Tapi bagaimana dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil? 

Pihak yang mendukung Ujian Nasional ini minimal googling deh, tentang realita belajar mengajar, fasilitas, dan infrastruktur pengajaran di daerah timur Indonesia. 

Apakah anak-anak di pelosok negeri bisa mengikuti UN dengan persiapan dan fasilitas yang sama dengan anak-anak di kota? Jelas, tidak.

Menggunakan UN sebagai standar penilaian yang sama bagi semua siswa di seluruh Indonesia sangat tidak adil. 

Anak-anak di daerah yang kurang fasilitas akan kesulitan mengejar standar yang sama dengan mereka yang belajar di sekolah lengkap dengan fasilitas komputer dan akses internet. 

Dilansir dari Kompas (2024), di Kupang, siswa itu sampai harus naik kendaraan pikap sambil membawa genset untuk mencari sinyal internet demi mengikuti pembelajaran daring. 

Hal ini menimbulkan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, dan akhirnya menciptakan jurang yang semakin lebar antar siswa. 

Keprihatinan ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa UN pernah dihapuskan.

Asesmen Nasional sebagai Alternatif yang Lebih Holistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun