pendidikan di Indonesia, saya sebagai orang tua sering berpikir, apa sebenarnya yang membuat anak-anak kita termotivasi belajar?Â
Ketika berbicara soalApakah sekadar nilai ujian yang mereka kejar, atau ada dorongan lain yang lebih mendalam?Â
Baru-baru ini, isu mengenai kembalinya ujian nasional kembali ramai diperbincangkan.Â
Di satu sisi, wacana ini muncul karena banyak yang prihatin dengan motivasi dan prestasi belajar anak-anak kita yang dianggap menurun sejak sistem ujian nasional dihapus.Â
Namun, apakah ujian nasional benar-benar solusi yang tepat?
Motivasi Eksternal dan Internal
Menurut psikolog Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, motivasi ada dua jenis, eksternal dan internal.Â
Motivasi eksternal adalah dorongan yang datang dari luar, seperti hadiah, nilai ujian, atau ancaman sanksi. Banyak dari kita yang mungkin besar dengan cara ini. Belajar agar dapat nilai bagus atau menghindari hukuman.Â
Namun, menurut Novi, motivasi seperti ini biasanya hanya efektif untuk jangka pendek. Setelah ujian selesai, biasanya semangat belajar ikut hilang.
Sebaliknya, motivasi internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri, dari rasa ingin tahu dan tujuan pribadi.nIni bukan sesuatu yang instan.Â
Motivasi internal membutuhkan waktu untuk terbentuk, namun jauh lebih kuat dan tahan lama. Siswa yang punya motivasi belajar internal karena mereka ingin tahu lebih banyak, bukan sekadar mendapat nilai bagus.Â
Menurut penelitian dari Queen Mary University of London, keterampilan nonkognitif seperti motivasi dan pengaturan diri sama pentingnya dengan kecerdasan dalam menentukan keberhasilan akademis anak.Â