gunung berapi bukan hal asing di Indonesia. Negara kita punya lebih dari 100 gunung berapi aktif, yang sayangnya sering erupsi hingga beberapa kali dalam setahun.Â
ErupsiAwal November 2024, tiga gunung berapi di Indonesia meletus dalam kurun waktu seminggu saja: Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur, Gunung Marapi di Sumatera Barat, dan Gunung Semeru di Jawa Timur.Â
Dampaknya? Korban jiwa, rumah yang hancur, dan ribuan orang harus mengungsi.
Sebagai warga, ada rasa prihatin sekaligus kecewa. Kenapa? Karena sepertinya kesiapan kita menghadapi bencana gunung berapi belum maksimal, padahal Indonesia bukan baru kemarin jadi negeri gunung berapi.Â
Melansir laman BNPB, erupsi di Gunung Lewotobi pada 3 November 2024 lalu menimbulkan korban jiwa hingga sembilan orang.Â
Puluhan orang terluka, dan ribuan lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.Â
Saat kejadian, tidak ada peringatan dini yang kuat, atau evakuasi awal yang benar-benar melindungi warga di daerah rawan.
Kebutuhan Sistem Mitigasi yang Lebih Serius
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia memiliki sekitar 127 gunung berapi aktif.Â
Dari jumlah itu, sebanyak 69 gunung saat ini berstatus waspada atau lebih tinggi.Â
Artinya, kemungkinan terjadinya erupsi di salah satu gunung berapi cukup besar.Â
Dalam situasi ini, wajar jika kita mempertanyakan seberapa serius pemerintah dalam memastikan keselamatan warganya yang tinggal di sekitar area gunung berapi aktif.