Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ASN Agile, Angan-angan, dan Tantangan Penerapan

7 November 2024   15:28 Diperbarui: 9 November 2024   11:30 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASN (KOMPAS/HERYUNANTO) 

Sebagai orang yang berkutat dalam roda birokrasi Indonesia, gagasan penerapan Agile bagi aparatur sipil negara (ASN) terdengar segar, namun mengundang tanya, "Mungkinkah konsep ini hanya sekadar wacana?" 

Di tengah budaya kerja ASN yang penuh aturan dan hirarki bak tembok tinggi, Agile hadir seperti angin segar, membisikkan kebebasan dan fleksibilitas yang hampir tak terbayangkan. 

Fleksibel dan cepat beradaptasi. Namun di balik daya tariknya, muncul keraguan: bisakah sistem yang lincah ini diterapkan di profesi yang begitu kaku? 

Melalui tulisan ini, saya mengajak pembaca menimbang peluang dan tantangan penerapan Agile bagi pelayanan publik yang lebih responsif.

Tantangan Budaya Birokrasi yang Kaku

Budaya birokrasi Indonesia yang kaku menjadi tantangan besar dalam menerapkan sistem Agile. 

Menurut Zulyani dalam Jurnal Spirit Publik (2020), karakter birokrasi yang hierarkis dan penuh aturan ketat adalah penghambat utama bagi Agile, yang menuntut fleksibilitas, kolaborasi lintas tim, dan adaptasi cepat. 

Sistem Agile butuh ruang untuk bergerak lincah, namun birokrasi kita sangat terbiasa dengan aturan tetap dan prosedur baku.

ASN kita sudah lama mengikuti alur yang ketat, di mana setiap langkah harus sesuai prosedur. Dengan Agile, setiap anggota perlu cepat mengambil keputusan dan beradaptasi, sesuatu yang bertentangan dengan pola kerja yang sangat prosedural.

Jadi, mungkinkah ASN kita benar-benar bisa menerapkan Agile di tengah budaya yang terbiasa dengan aturan pasti?

Pola Pikir yang Lebih Nyaman dengan Stabilitas

Selain budaya kerja, pola pikir ASN juga menjadi tantangan besar. 

Menurut Permatasari dan Muttaqin dalam JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan (2023), ASN cenderung nyaman dengan stabilitas dan patuh pada aturan yang jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun