Dengan menerima bahwa pencapaian hidup tidak selalu sesuai dengan rencana awal, seseorang dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi mereka. Â
Ini sejalan dengan pandangan banyak ahli psikologi bahwa kebahagiaan bukan soal memenuhi daftar pencapaian.Â
Kebahagiaan bisa juga tentang bagaimana kita menemukan makna dalam setiap proses kehidupan.Â
Dalam konteks Indonesia, hal ini bisa berarti menghargai waktu bersama keluarga, mengejar passion, atau membangun circle pertemanan yang positif. Â
Usia Hanyalah Angka Â
Memasuki usia 40, milenial berdiri di persimpangan.Â
Di satu sisi, mereka memikul beban harapan dan pencapaian yang tertunda.Â
Di sisi lain, mereka punya kesempatan untuk mendefinisikan ulang arti kesuksesan dan kebahagiaan.Â
Perubahan sosial dan ekonomi memang membawa tekanan, namun juga membuka jalan baru untuk mengejar makna hidup yang lebih pribadi.Â
Usia 40 adalah momen refleksi, (dan semoga) bukan akhir dari perjalanan.
Sekarang pertanyaannya, apa sebenarnya makna kebahagiaaan dalam dunia yang terus berubah? Apakah kita berani merangkai ulang narasi hidup, meski dunia terus memaksa kita memakai cetakan yang sama?
***