Usia 40, di Mata Milenial yang Menolak Tua

Banyak milenial yang berbagi pengalaman tentang "krisis tengah baya" mereka, sebagaimana dilansir dalam Business Insider (2024). 

Krisis ini sering kali dipicu oleh ekspektasi hidup yang tidak terpenuhi: pernikahan yang tertunda, karier yang belum stabil, atau impian yang belum tercapai.  

Di Indonesia, tekanan sosial untuk menikah dan memiliki anak pada usia tertentu memang masih kuat terasa. 

Seolah hidup harus mengikuti jadwal kereta yang sama. 

Namun, seiring perubahan zaman, makin banyak yang berani memilih jalannya sendiri. 

Menunda atau bahkan melewatkan tahapan hidup yang dianggap wajib. 

Ada ruang yang perlahan terbuka bagi keberagaman pilihan di masyarakat. 

Mengakui bahwa hidup tidaklah satu standar ukuran. 

Di balik bisik-bisik tetangga, ada suara-suara perlawanan yang mulai berkata: tiap orang berhak menentukan kisahnya sendiri.

Menyesuaikan Ekspektasi untuk Kebahagiaan  

Ilustrasi (Dall-E)

Salah satu cara milenial menghadapi tekanan ini adalah dengan menyesuaikan ekspektasi hidup mereka. 

Menyesuaikan harapan hidup adalah kunci untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional.