Fitur "Usul" dan "Sanggah" memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan diri atau menolak data yang dianggap tidak akurat.Â
Partisipasi masyarakat dalam verifikasi data ini adalah langkah maju yang signifikan.Â
Dengan melibatkan masyarakat, kita tidak hanya memperbaiki ketepatan data tetapi juga memberikan rasa memiliki atas bantuan yang mereka terima.
Selain fitur dalam aplikasi, digitalisasi proses pendataan menggunakan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) juga dapat membantu.Â
SIKS-NG memungkinkan data penerima bansos diperbarui secara lebih cepat dan akurat.Â
Dengan kombinasi teknologi dan keterlibatan masyarakat, verifikasi data penerima dapat ditingkatkan, menjadikan bansos lebih tepat sasaran.
Subjektivitas dalam Menilai Keberhasilan Bansos
Keberhasilan bansos sering kali dilihat dari perspektif subjektif penerimanya.Â
Menurut survei dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (2023), mayoritas penerima merasa puas dengan program bansos yang mereka terima.Â
Namun, keluhan tentang ketepatan sasaran dan transparansi penyaluran masih terdengar.Â
Pandangan para penerima menunjukkan bahwa, kepercayaan masyarakat pada program bansos sebenarnya bisa ditingkatkan dengan lebih banyak keterbukaan dan akuntabilitas.
Pengalaman nyata para penerima, serta berita dan opini publik yang mereka simak, membentuk pandangan kolektif masyarakat.Â