Menurut Eurosport, absennya para bintang ini memaksa Nagelsmann untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda seperti Leweling dan Baumann. Dan ternyata, keputusan ini tepat.
Nagelsmann menggunakan formasi yang fleksibel dan mengandalkan pemain muda yang energik. Joshua Kimmich, kapten tim Jerman, bahkan memuji Leweling atas debutnya yang gemilang.Â
Seperti dilaporkan oleh NewsX, Kimmich merasa bangga karena meskipun banyak pemain inti yang absen, para pemain debutan tetap mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
Statistik yang Menunjukkan Dominasi
Walaupun Jerman hanya menang 1-0, statistik pertandingan menunjukkan betapa dominannya mereka dibandingkan Belanda.
Dikutip dari Sports Mole, Jerman mencatatkan 13 tembakan berbanding 3 tembakan milik Belanda. Ini artinya, meskipun Belanda lebih banyak menguasai bola, Jerman jauh lebih efektif dalam menciptakan peluang.
Statistik ini juga menunjukkan betapa solidnya pertahanan Jerman, terutama dengan keberadaan Baumann di bawah mistar gawang.Â
Keputusan Nagelsmann untuk memainkan kiper debutan ini terbukti menjadi langkah yang tepat. Tanpa penyelamatan penting dari Baumann, mungkin hasil akhir akan berbeda.
Pelajaran untuk Sepak Bola Indonesia
Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kemenangan Jerman ini?
Seperti yang dilakukan Jerman, regenerasi pemain muda adalah kunci penting untuk masa depan sepak bola yang lebih baik. Pemain muda harus diberi lebih banyak kesempatan untuk bermain di level tertinggi, agar mereka bisa berkembang dan siap mengambil alih peran pemain senior.
Jika kita lihat dari apa yang dilakukan Jerman, regenerasi bukan hanya sekadar mengganti pemain yang cedera. Lebih dari itu, regenerasi adalah cara untuk terus memperkuat tim dengan darah muda yang segar.Â
Jerman sudah membuktikan bahwa dengan regenerasi yang baik, mereka tetap kompetitif meski tanpa beberapa pemain bintang.