Dalam budaya masyarakat adat, hutan dan tanah merupakan bagian integral dari kehidupan mereka.Â
Tradisi, ritual, hingga identitas komunitas sangat bergantung pada alam.Â
Ketika tanah mereka diambil atau dieksploitasi, tradisi ini ikut terancam.
Menurut laporan dari Mongabay, eksploitasi hutan dan tanah adat yang dilakukan oleh perusahaan besar mempercepat deforestasi dan merusak keseimbangan lingkungan.Â
Ini bukan hanya masalah ekologi, tetapi juga ancaman terhadap keberlangsungan budaya masyarakat adat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.Â
Ketika hutan hilang, begitu pula nilai-nilai adat dan tradisi yang terkait dengan hutan tersebut.Â
Generasi mendatang mungkin tidak lagi memiliki akses ke pengetahuan tradisional tentang pengelolaan alam yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat adat.
Minimnya Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat adat adalah kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan, terutama terkait pembangunan yang berdampak langsung pada wilayah mereka.Â
Menurut data WALHI, masyarakat adat sering kali tidak dilibatkan dalam perencanaan pembangunan yang melibatkan tanah ulayat mereka.
Ini menciptakan konflik yang tak jarang berujung pada kekerasan.Â
Tanpa adanya konsultasi yang memadai, masyarakat adat terpaksa menerima keputusan yang merugikan mereka.Â