Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Great Resignation dan Quiet Quitting, Alarm bagi Manajemen Perusahaan

4 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan quiet quitting (careerarc.com)

Referensi:

  • Charas, S. (2023). Determine the root cause of quiet quitting through people analytics. WorldatWork.
  • HRM Handbook. (2023). Will be quiet quitting still an issue in 2023? HRM Handbook.
  • Qualtrics. (2023). Quiet quitting: The new workplace trend. Qualtrics.
  • UWGB Blog. (2023). 5 clever ways companies are overcoming the trend of quiet quitting. I Blog.
  • World Economic Forum. (2023). How to nurture and retain talent in age of 'quiet quitting'. World Economic Forum.
  • Dovetail. (2024). What is quiet quitting? A guide on how to spot it in employees. Dovetail.
  • SpringerLink. (2022). The impact of quiet quitting on overall organizational behavior and culture. SpringerLink.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun