Jadi, Pak Danny, Pak Azhar, Pak Andi Sudirman dan Bu Fatma yang baik, kami tidak butuh janji-janji manis yang seperti gula-gula, manis di mulut tapi bikin gigi berlubang.
Kami butuh visi dan program konkret yang bisa mengatasi kesenjangan, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan memastikan pembangunan yang inklusif.
Kami tidak peduli Anda dapat nomor urut berapa. Yang kami pedulikan adalah bagaimana Anda bisa membuat nomor rekening kami bertambah angkanya, lewat ketersediaan lapangan kerja.Â
Kami tidak butuh pemimpin yang pandai berpidato tapi buta realita.Â
Kami butuh pemimpin yang bisa mendengar keluhan rakyat, bahkan yang dibisikkan di sudut warkop sekalipun.
Ingat, kursi gubernur itu bukan warisan leluhur Anda.Â
Itu bukan karena Anda pernah jadi pejabat di level kota atau provinsi.Â
Itu bukan karena Anda pilihan partai.Â
Itu bukan karena Anda punya keluarga pejabat.
Tapi, itu kursi yang kami pinjamkan. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa kursinya kami tarik lagi di pemilihan berikutnya. Jangan sampai Anda jadi pemimpin yang "Ma'loppo' sa'ra", besar suara tapi kecil solusi.
Selamat berkampanye, Pak, Bu. Semoga yang menang bukan hanya Anda, tapi juga kami semua warga Sulsel.