Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - ASN | Narablog sejak 2010

Introvert, Millenial, Suka belajar hal-hal baru secara otodidak.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Institusionalisasi Partai, Kunci Mengembalikan Kepercayaan Publik

31 Agustus 2024   18:29 Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan cuma masalah partai. Ini masalah kita semua. Kalau partai lemah, demokrasi kita juga ikut lemah. Ibarat rumah, kalau pondasinya goyang, ya rumahnya bisa roboh sewaktu-waktu. 

Jadi, apa solusinya? 

Menurut penelitian tadi, partai harus mulai serius dengan "institusionalisasi". Artinya, membangun sistem yang kuat untuk mencetak pemimpin. Contohnya PDIP. Setelah kalah di pemilu 2004 dan 2009, mereka mulai serius menguatkan ideologi partai. Hasilnya? Ya kita lihat sendiri sekarang. 

Tapi jangan salah, ini bukan cuma tugas partai. Kita sebagai warga juga punya peran. Kalau partai bikin program kaderisasi, ya kita dukung. Kalau ada pemilu, ya kita pilih yang benar-benar kader partai, bukan "pemain impor".  

Memang, mungkin butuh waktu lama. Tapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi? Kita tidak bisa terus-terusan bergantung pada "superhero" dari luar partai. Demokrasi yang sehat butuh partai yang sehat, dan partai yang sehat butuh kader yang kuat. 

Jadi, mari kita mulai sekarang. Beri kesempatan pada partai untuk berbenah. 

Tapi jangan lupa, kita juga harus terus mengawasi. Karena pada akhirnya, nasib demokrasi kita ada di tangan kita semua.


Referensi:
Kristiyanto, H. , Salam, R. , Nur, A. C. , Niswaty, R. , & Darwis, M. (2023). Institutionalization and party resilience in Indonesian electoral democracy. Heliyon, 9(5), e15429. https:  //www.  sciencedirect.  com/science/article/pii/S2405844023101277

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun