Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berkeringat Bukan Berarti Berolahraga: Memahami Arti Kebugaran Bagi Ibu Rumah Tangga

25 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 25 Agustus 2024   16:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah berantakan(Unsplash)

5. Kurangnya pemahaman tentang manfaat olahraga yang sebenarnya
Banyak orang belum memahami sepenuhnya manfaat olahraga yang terstruktur dan terukur bagi kesehatan. Akibatnya, mereka merasa cukup puas dengan aktivitas fisik sehari-hari tanpa merasa perlu melakukan olahraga tambahan.

Meski demikian, kita tidak boleh meremehkan manfaat dari aktivitas rumah tangga. Dr. Nura Eky Vikawati menjelaskan bahwa aktivitas seperti menyapu, mengepel, dan mencuci memang termasuk aktivitas fisik, meskipun tergolong ringan[1]. Aktivitas-aktivitas ini tetap memberikan kontribusi positif bagi kesehatan kita, namun tidak cukup untuk menggantikan olahraga yang sesungguhnya.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan agar setiap orang melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan jantung[1].

Sementara itu, WHO merekomendasikan orang dewasa usia 18-64 tahun untuk melakukan aktivitas fisik aerobik sedang selama 150-300 menit atau aktivitas fisik berat setidaknya 75-150 menit dalam seminggu[1].

Jadi, bagi para ibu rumah tangga dan siapa pun yang mengandalkan aktivitas sehari-hari sebagai "olahraga", ada baiknya untuk mulai mempertimbangkan untuk menambahkan aktivitas olahraga yang terstruktur ke dalam rutinitas Anda.

Ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti jalan kaki cepat, jogging ringan, atau mengikuti kelas senam online di rumah.

Ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya.

Dengan memahami perbedaan antara aktivitas fisik biasa dan olahraga, serta mulai menerapkan pola hidup yang lebih aktif, kita bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan lebih optimal.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda termasuk yang menganggap pekerjaan rumah tangga sebagai olahraga? Atau Anda sudah rutin berolahraga di samping melakukan aktivitas sehari-hari?

Referensi: 

  • [1] RSUP Dr. Kariadi. (n.d.). Apakah bersih-bersih rumah termasuk olahraga? Retrieved from https:  //www.  rskariadi.  co.  id/news/391/APAKAH-BERSIH-BERSIH-RUMAH-TERMASUK-OLAHRAGA/Artikel 
  • [2] CNN Indonesia. (2022, April 11). 6 mitos soal olahraga: Beres-beres rumah termasuk olahraga. Retrieved from https:  //www.  cnnindonesia.  com/gaya-hidup/20220411082203-255-783029/6-mitos-soal-olahraga-beres-beres-rumah-termasuk-olahraga 
  • [3] Sonora.id. (n.d.). Mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukan bagian dari olahraga. Retrieved from https:  //www.  sonora.  id/read/421863242/mengerjakan-pekerjaan-rumah-tangga-bukan-bagian-dari-olahraga 
  • [4] Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (n.d.). Ngepel dan nyapu termasuk olahraga? Ini kata pakar. Retrieved from https:  //fk.  ui.  ac.  id/infosehat/ngepel-dan-nyapu-termasuk-olahraga-ini-kata-pakar/ 
  • [5] KlikDokter. (n.d.). Pekerjaan rumah tangga: Olahraga atau bukan? Retrieved from https:  //www.  klikdokter.  com/info-sehat/kesehatan-umum/pekerjaan-rumah-tangga-olahraga-atau-bukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun