Mohon tunggu...
Aidha Cahyarani
Aidha Cahyarani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswi yang membuat akun Kompasiana hanya untuk mengerjakan tugas ospek.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Makan Anoreksia Nervosa pada Remaja

15 Agustus 2023   22:00 Diperbarui: 15 Agustus 2023   22:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anoreksia nervosa adalah salah satu jenis gangguan makan yang memengaruhi remaja, terutama perempuan. Gangguan ini ditandai dengan obsesi yang kuat terhadap berat badan dan bentuk tubuh yang mengarah pada perilaku makan yang ekstrem dan penurunan berat badan secara signifikan. Dalam kondisi ini, seorang remaja memiliki body image yang terdistorsi dan merasa gemuk meskipun sebenarnya kurus.

Anoreksia nervosa memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Kekurangan nutrisi dan kalori dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu fungsi organ dan sistem tubuh. Gangguan ini dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, kerontokan rambut, dan masalah hormonal. Selain dampak fisik, anoreksia nervosa juga memiliki dampak psikologis yang signifikan. Remaja dengan gangguan ini cenderung mengalami depresi, kecemasan, isolasi sosial, dan rendahnya harga diri.

Faktor risiko yang berkontribusi terhadap anoreksia nervosa meliputi tekanan sosial untuk memiliki bentuk tubuh yang “ideal”, gangguan emosional, dan faktor genetik. Kekhawatiran akan penampilan fisik dapat memicu upaya drastis untuk menurunkan berat badan, seperti menjalani diet yang ketat dan olahraga berlebihan. Proses pemulihan dari anoreksia nervosa melibatkan pendekatan yang menyeluruh, termasuk dukungan medis, terapi nutrisi, dan dukungan psikologis.

Penting bagi masyarakat untuk memahami gangguan makan ini guna memberikan dukungan dan pengertian kepada remaja penderita anoreksia nervosa. Edukasi tentang tanda dan gejala, serta pentingnya mendapatkan bantuan medis, dapat membantu mengurangi stigma seputar gangguan ini dan mendorong para remaja agar mencari bantuan yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun