Setelah 18 hari pendakian, para atlet Airlangga IndonesiaDenali Expedition (AIDeX) Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Wanala)Universitas Airlangga bersiap menggapai puncak tertinggi Amerika utara, GunungDenali.
Saat ini, Selasa (13/6) waktu Alaska, ketiga atlet AIDeX yang beranggotakanMuhammad Faishal Tamimi (mahasiswa Fakultas Vokasi/2011), Mochammad Roby Yahya(mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan/2011), dan Yasak (alumnus FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik) telah berhasil sampai di kamp lima.
Kamp lima yang berada di ketinggian 17.200 kaki merupakan kamp tertinggisebelum akhirnya para pendaki melakukan pendakian menuju puncak Denali setinggi20.073 kaki atau 6.118 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pendakian menuju kamp lima bukan tak menemui aral melintang. Selama tujuh hari,tim atlet AIDeX dan pendaki lainnya terkendala cuaca buruk berupa badai salju,angin kencang, snow showers (anomali cuaca cerah dan hujan salju), dan whiteout(kondisi kabut tebal).
"Pada pukul tiga pagi tanggal 13 Juni, tim melakukan perjalanan dari kamp empat(14.100 kaki) menuju kamp lima (17.200 kaki). Tim sampai di kamp lima padapukul tiga sore," terang Roby.
Beberapa faktor menjadi penyebab lamanya perjalanan pendakian. Pertama, kondisifisik yang sudah lama tak bergerak selama tujuh hari. Kedua, curamnya jalurpendakian yang memiliki sudut antara 50 hingga 60 derajat.
Pengaruh cuaca
Pada tiga jam awal perjalanan, kecepatan tim atlet AIDeX sempat melambat karenastamina. Selain itu, kondisi cuaca turut mempengaruhi perjalanan tim. Menurutperkiraan cuaca, kecepatan angin di Denali mencapai 30 km per jam dengan suhumencapai minus 39 derajat Celsius dan ketebalan salju mencapai 18 sentimeter.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama di kamplima, ketiga atlet AIDeX harus terbiasa mengkonsumsi makanan kering. Tak hanyaitu, tim atlet AIDeX juga membangun tenda selama dua jam.
"Karena kita harus menggali salju dan membuat dinding es yang cukup tebalbahkan lebih tebal dari kamp sebelumnya karena angin kencang dapat mengikisdinding balok es. Ditambah pula dengan badai yang bisa datang kapan saja,"tutur Roby.
Manajer atlet AIDeX Wahyu Nur Wahdi mengatakan, bila kondisi cuaca di medanDenali memungkinkan, tanggal 15 Juni waktu Indonesia para atlet akan melakukanperjalanan menuju puncak.
"Kami mohon bantuan doa kepada sivitas akademika dan masyarakat agar cuaca diDenali terus bersahabat agar tim dapat mencapai tujuan dan kembali ke tanah airdengan selamat," terang Wahyu.
Tim atlet AIDeX telah menghabiskan waktu selama 18 hari di Gunung Denaliterhitung sejak tanggal 27 Mei waktu Alaska. Kelancaran tim atlet dalam melaluirintangan di Denali tak lepas dari berbagai persiapan yang telah dilakukanselama berada di Indonesia. Selama 18 bulan, persiapan tim AIDeX banyak dibantuoleh PT. PP Properti (Tbk) dan PT. Pegadaian Persero.
Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota Unit Kegiatan MahasiswaPecinta Alam (UKM Wanala). Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah digapaitim adalah Puncak Carztenz Pyramid (Indonesia/1994), Kilimanjaro(Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).
Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest diHimalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits anggota UKM Wanala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H