18 Mei waktu San fransisco yang memiliki perbedaan 14 jam lebih l;ama dengan Waktu Indonesia Barat. Tim Airlangga Indonesia Denali Expedition 2017 disambut dengan ramah di KJRI San Fransisco. Bahkan tim menginap di wisma Indonesia.
Perbedaan waktu yang cukup jauh dengan di Indonesia, tim masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar. “kalau di Indonesia siang disini (San Fransisco) malam, dan kalau disini siang disana (Indonesia) malam, efeknya tubuh kami bertolak belakang, waktu malam tubuh kami masih siang” terang M. Faishal Tamimi (atlet AIDeX).
Untuk mengatasi kondisi tersebut para atlet harus memaksa untuk menyesuaikan tubuh. Seperti ketika pagi hari meskipun kondisi tubuh merasa malam tim melakukan olahraga jogging di kawasan wisma Indonesia, dengan background golden gate.
Aktivitas lainnya yaitu tim bersilaturahmi dengan KJRI San Fransisco dan disambut ramah dengan baik. Dengan ditangi oleh Ardyb Hermawan selaku Konsul Jendral, Frederick Bernard Loesi selaku kepala penerangan social dan budaya, Bu Nur selaku staf bagian ekonomi, bapak Hengky selaku Asisten Konsulat Jendral serta bapak Yadi selaku staf ekonomi.
Kemudian setelah ramah tamah di KJRI San Fransisco tim mengunjungi toko outdoor pendakian untuk melengkapi beberapa perlengkapan pendakian di G. Denali karena terdapat beberapa peralatan yang beli maupun sewa di Amerika.
Pada hari jumatnya tim AIDeX melakukan jogging pagi hari di wilayah Palace of Fine Art serta melakukan check list peralatan besrta sholat jumat berjamaah di Islamic Society of San Fransisco. Kondisi suhu di wilayah San Fransisco berkisar antara 13 – 17 derajat celcius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H