Mohon tunggu...
Ai Deti Heryanti
Ai Deti Heryanti Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Guru IPA SMPN 4 Sumedang dan author dari www.gurusumedang.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paperless sebagai AKB di Sekolah Pasca Pandemi

3 Desember 2020   03:31 Diperbarui: 3 Desember 2020   03:36 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Flora Tech

Pandemi covid-19 datang membawa bencana bagi kemanusiaan diseluruh belahan dunia , termasuk Indonesia, dan  Pendidikan menjadi salah satu bidang yang mengalami goncangan besar,namun dibalik bencana tersebut melahirkan budaya-budaya baru sebagai hasil jawaban dan adaptasi dari berbagai kendala dan tantangan selama pandemic covid-19.

Para ahli Pendidikan dan praktisi Pendidikan serta KPAI dengan hasil surveynya terhadap orang tua, guru dan siswa mengatakan pelaksanaan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) mengalami banyak Kendala, baik kendala Teknologi Informasi disekolah, kemampuan sumber daya manusia (guru) dan teknologi , kemampuan  orang tua dan siswa serta komponen lainnya.

Namun yang pasti semua unsur di satuan pendidikan mengalami perubahan, sebagai adaptasi kebiasaan baru (AKB) terhadap pandemi dan pelaksanaan pembelajaran:

Sekolah dan warga sekolah sudah mulai terbiasa secara langsung bekerjas secara online, sehingga menyadari pentingnya Sistim Informasi yang terintegasi dengan pemanfaatan Teknologi Informasi di satuan pendidikan

Meningkatnya kemampuan guru bekerja secara online dengan berbagai pelatihan yang diselenggarakan kemdikbud atau yang mereka ikuti secara mandiri dan berbagi ilmu diantara rekan kerja di tingkat satuan Pendidikan.

Beberapa skill baru para guru dan  tenaga kependidikan di satuan Pendidikan diantaranya :

  1. Kolaborasi file secara online baik sederhana/lanjut, guru berbagi file kerja dengan rekan kerja lainnya/tenaga kependidikan, sehingga tidak membutuhkan proses print kertas dalam bekerja.
  2. Penggunaan Cloud storage sehingga tidak membutuhkan file fisik kertas dalam penyimpanan arsip
  3. Ulangan harian dan Penilaian/asesmen menggunakan form, aplikasi ujian online
  4. Kemampuan membuat media pembelajaran digital meningkat.
  5. Penggunaan aplikasi pembelajaran jarak jauh.maupun video conference

Siswa hampir satu tahun pelajaran belajar secara online artinya secara kemampuan anak sudah bisa dan terbiasa belajar dalam mengerjakan tugas /penilaian secara online

Implikasi langsung selain penggunaan teknologi adalah semakin hilangnya penggunaan kertas sebagai alat dan sarana dalam pembelajaran. Diminggu ini  seluruh siswa sedang mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil yang dilaksanakan secara daring , praktis tanpa menggunakan kertas(paperless)

Sebagai gambaran,secara sederhana saya contohkan kalkulasi pelaksanaan Penilaia Akhir Semester (PAS) secara luring (menggunakan kertas) sebelum Pandemic sebagai perbandingan dengan pelaksanaan PAS secara daring.

Contoh : (hanya diambil dalam pelaksanaan penilaian guru /sekolah)

  • SMP A dengan jumlah siswa (kelas 7,8,9) =  1000  siswa
  • Jumlah mata pelajaran tiap tingkat              = 10  MP
  • 1 soal /Mapel +LJK (rata-rata)                         = 6 lembar
  • Harga cetak soal /fotocopy perlembar         = @Rp. 300,-

Sehingga kebutuhan pembiayaan soal dan ljk adalah  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun