Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari beberapa materi yang telah diterima.
Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang kedepannya berbeda dari fase sebelum individu mulai belajar dan sesudah melakukan belajar. Perubahan akan terjadi jika sering melakukan percobaan.
Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi sangatlah penting sebab dapat membantu siswa dalam mengetahui serta memahami segala sesuatu yang disajikan guru, sehingga melalui tes hasil belajar dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Melalui pembelajaran yang tepat, siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar sehingga dapat berguna dalam kehidupan nyata. Belajar akan menjadi lebih efektif apabila kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perkembangan intelektual anak (Semiawan, 1990:3).Â
Selain itu, guru perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat khusus yang mereka miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pribadi (2010:27) menyatakan pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai prosedur yang digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pendekatan pembelajaran adalah aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran itu sendiri memiliki dua klasifikasi umum, yakni :
- Student centered approach, yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (siswa).
- Teacher centered approach, yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (guru).
Ada beberapa jenis macam pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar:
1. Pendekatan Kontekstual
Melalui proses ini, pendidik memiliki tugas untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Pendidik dituntut untuk memberikan lebih banyak strategi daripada materi sebab pendekatan kontekstual ini berkaitan dengan dunia nyata atau kehidupan peserta didik.
Penggunaan pendekatan kontekstual ini memiliki potensi yang tidak hanya untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.Â