Hallo sobat kompas, kali ini saya akan mengajak kalian untuk kembali berdiskusi mengenai lanjutan materi yang kemarin, yaitu materi mengenai SEL (social emosional learning).
Materi kali ini merupakan materi ke 4 dari rangkaian 5 kompetensi pada pusat roda CASEL, yaitu Relationship Skill atau keterampilan hubungan.
Saya punya sedikit pertanyaan nih buat sobat sekalian, kalian punya tidak teman curhat, teman seumuran kalian, teman yang hampir setiap hari Bersama kalian ? pasti ada yang menjawab punya dan menjawab tidak. Mereka yang mempunyai teman dimana-mana, pasti anak yang memang suka membaur dan mudah menyesuaikan diri di lingkungan baru, sedangkan mereka yang minim akan teman, biasanya mereka anak yang suka menyendiri dan sukar menyesuaikan diri di lingkungan baru seperti saya nih.
Namun dengan berjalannya waktu setelah mempelajari fungsi dan manfaat dari mempunyai teman sebaya atau teman seumuran itu penting, sekarang saya sedikit mau membuka diri untuk menereima teman dari manapun, mau membaur ketika sedang bertemu, tetapi tetap harus menjaga prinsip, yaitu harus tetap memilih dan berhati-hati ketika mencari teman baru.
Dalam hal mencari teman pasti dibutuhkan suatu skill, bukan hanya pekerjaan saja yang membutuhkan skill. Mencari teman baru sama saja dengan kita melakukan suatu hubungan baru dengan segala perbedaan konteks yang ada. Skill yang dibutuhkan dalam menjalin hubungan yaitu Relationship Skill.
Definisi dari Relationship Skill.Â
Keterampilan dalam menjalin suatu hubungan sangat penting, agar tercipta hubungan yang sehat, baik, dan tidak menghadirkan kekerasan baik fisik, maupun mental. Â
Hubungan adalah suatu bentuk berkesinambungan interaksi antar dua orang atau lebih yang dapat memudahkan terjadinya proses pengenalan satu dengan yang lain. Hubungan dibedakan menjadi hubungan teman sebaya, keluarga, orang tua, dan social.
Itu sedikit penjelasan mengenai hubungan, kemudian apa itu relationship skill atau keterampilan hubungan ??
"Keterampilan hubungan" adalah kemampuan untuk membangun hubungan positif, terutama dengan individu dan kelompok yang beragam, menggunakan berbagai metode seperti mendengarkan secara aktif, dan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik. Keterampilan ini juga mencakup kemampuan untuk melawan tekanan dan untuk mencari dan menawarkan bantuan.
Keterampilan hubungan adalah seperangkat keterampilan yang membutuhkan penyempurnaan terus-menerus seiring bertambahnya usia anak-anak. Hal ini bukan sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh anak. Ini adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan diperkuat dengan usaha dan latihan.
Mengapa Relationship Skills di Nilai Penting ?
Sejak lahir, komunikasi yang hangat, lembut, dan responsif membantu bayi dan anak-anak merasa aman dan tenteram di dunia mereka. Itu juga membangun dan memperkuat hubungan antara anak-anak dan orang tua serta pengasuh mereka . Untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan, anak membutuhkan rasa aman, dan hubungan yang kuat, sehingga komunikasi yang baik dengan anak sangat penting untuk perkembangannya .
Ketika Anda meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan dengan anak Anda, mereka belajar bahwa apa yang mereka pikirkan dan katakan penting bagi Anda. Ini membuat hubungan Anda lebih kuat dan membangun harga diri dan kepercayaan diri anak Anda. Mendengarkan dan berbicara bersama juga membantu anak Anda mempelajari keterampilan hubungan seperti mendengarkan orang lain.
Strategi Keterampilan hubungan Penting Untuk Anak.
7 important relation skills for kids :
- Sharing (membagikan)
Sebenarnya di usia 2 tahun anak sudah mempunyai rasa untuk berbagi hanya saja dia akan berbagi jika apa yang dia miliki itu lebih.
Meskipun kita yang dewasa tidak ingin memaksakan anak untuk berbagi, namun kita biasa secara teratur bagaimana cara berbagi pada anak. Sebab apa yang ia lihat pasti akan ia tiru.
Berilah pujian kepada anak ketika ia mau dan berani untuk berbagi, seperti, "kalau kakak amu berbagi es krim sama adik. Adik pasti senang dan berhenti menangis".
- Cooperating (bekerja sama)
Bekerja sama merupakan suatu kegiatan untuk menghasilkan keputusan untuk bersama. Dengan keterampilan bekerja sama anak akan terlatih untuk menghormati orang lain.
Di sekolah, kerja sama dapat melibatkan apaun, dalam permainan juga melibatkan kerja sama, berdiskusi mengenai tugas, dan lain sebagainya. Dan ketika berada dalam mode diskusi ada beberapa anak yang merasa mempunyai posisi sebagai pemimpin ada juga yang nyaman dengan hanya mengikuti arahan dari sang pemimpin. Hal ini tidak perlu dipermasalahkan, sebab semua posisi juga membuat anak tetap terlibat aktif dalam diskusi.
- Listening (mendengarkan)
Mendengar bukan hanya menunjukkan sikap berdiam diri, namun dibalik itu mendengarkan ialah keterampilan anak untuk mampu menyerap apa yang ia dengarkan.
Dengan mendengar anak akan melatih untuk menyerap materi, lalu mencatat apa yang dia serap, kemudian memikirkan apa yang disampaikan sehingga anak mengerti jika mendengar juga penting untuk kemajuan akademisnya.
- Following directions (mengikuti arahan)
Kebanyakan anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami arahan, cenderung kebanyakan anak akan mengalami berbagai konsekuensi. Untuk menghindari hal semacam ini, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari ketika kita ingin anak selalu mengikuti arahan dari kita.
- Jangan memberikan petunjuk lebih dari satu pada anak.
- Jangan membuat pertanyaan sebagai petunjuk.
- Jangan lupa bahwasannya kesalahan itu normal.
- Jangan langsung menghakimi anak jika anak melakukan kesalahan.
- Respecting personal space (menghormati ruang pribadi)
Anak adalah pembicara yang hebat dan handal. Mereka biasanya dengan santai duduk di samping orang asing dan berbicara tanpa tahu kalua orang lain merasa tidak nyaman. Untuk menghindari kasus seperti ini, kita dapat menjelaskan betapa pentingnya privasi atau ruang pribadi orang lain.
Ajarkan pada anak "ketuk dan beri salam, sebelum membuka pintu", "ucapkan permisi jika lewat depan orang yang lebih tua", dan contohyang lain. Ingatkan pada anak selalu untuk menghargai apapun yang dilakukan orang lain.
- Making eye contact (melakukan kontak mata)
Kontak mata yang baik adalah bagian penting dari komunikasi. Beberapa anak seringkali kesulitan untuk melihat orang yang sedang diajak bicara. Kebanyakan diantara mereka sering melihat kearah lain ketika ada orang berbicara. Padahal melakukan kontak mata sangat penting.
Ingatkan "kalau di ajak ngobrol bunda, mata  harus lihat kemana?" kaliamt ini dapat membantu kita untuk mengingatkan anak. Ingat jangan terlalu mengintimidasi anak dengan pertanyaan yang memojokkan.
Berilah contoh kepada anak apabila ketika berbicara namun yang diajak berbicara tidak menatap mata kita, bagaimana perasaanmu.
- Using manners (menggunakan sopan santun)
Di usia kanak-kanak, terdapat beberapa anak dengan mudah mengucapkan terima kasih dan maaf kepada orang lain, namun ada juga yang kesusahan mengucapkan sehingga orang tualah yang mengucapkan sebagai perantara.
Ajarkan pada anak, untuk selalu sopan santun baik terhadap teman, orang tua, dan orang lain. Dengan memberitahu jika ingin meminta tolong ucapkanlah dengan Bahasa yang halus bukan kasar, seperti "bu apakah ibu bisa mengambilkan susu untukku?", dan lain sebagainya. Hal ini juga berlaku pada kata terima kasih.
Pada akhirnya, kesadaran sosial dan keterampilan hubungan saling berikatan. Misalnya, menyelesaikan konflik dengan rekan kerja (keterampilan hubungan) menjadi lebih mudah ketika kedua belah pihak dapat saling berempati (kesadaran sosial).
Manfaat dalam Keterampilan Hubungan.Â
- Hasil Pendidikan dan karir yang lebih baik.
- Keberhasilan yang lebih baik dalam hidup.
- Persahabatan menjadi lebih kuat
Persahabatan juga memberi anak-anak kesempatan untuk melatih keterampilan sosial yang lebih maju, seperti pemecahan masalah dan resolusi konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H