Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Berbagi untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Moral Menurut Ahli untuk PAUD

27 Oktober 2021   21:53 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:13 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak Usia Dini ialah generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet para pemimpin bangsa. Usia dini adalah masa di mana anak dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, sebab pada usia ini perkembangan anak lebih pesat dibanding bila anak sudah melewati usia ini. Husni Rahim dan Maila Dinia Husni Rahiem menjelaskan, "Early childhood is a crucial stage in terms of a child's physical, intellectual, emotional and social development. Mental and physical abilities progress at an astounding rate and a very high proportion of learning takes place from birth to age six years old." Yang berarti Anak usia dini merupakan tahap yang sangat penting dalam hal perkembangan fisik, intelektual, emosional dan sosial anak. Kemampuan mental dan fisik berkembang sangat pesat dan proporsi pembelajaran yang sangat tinggi terjadi sejak lahir hingga usia enam tahun.

Kemudian pada usia ini pula anak sangat mudah menerima sesuatu dari apa yang ia dengar, yang ia lihat, dan yang ia temukan. Sebab anak usia dini bersifat eksploratif. Maka dari itu, anak membutuhkan pengarahan dari orang tua maupun lingkungan agar anak mampu mengelola pikirannya sehingga anak akan selalu memperoleh pengetahuan baru, mampu mengembangkan perilaku-perilaku positif sesuai dengan tata nilai kehidupan di lingkungan tempat tinggalnya, dan mengembangkan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pendekatan melalui pendidikan. Selain pendidikan secara akademis, pendidikan moral juga sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak.

Pendidikan moral merupakan salah satu pendidikan yang harus diperoleh oleh anak sejak dini. Dengan pembekalan pendidikan moral sejak dini, melalui moral dan sikap yang baik sepanjang rentang kehidupan yang dilalui akan membuat ia dapat mengontrol emosi ketika dihadapkan dengan masalah yang ada, dapat melatih anak menjadi lebih dewasa. Oleh karena itu, mengingat pentingnya pendidikan moral, maka pendidikan moral sangat penting untuk diberikan sejak usia anak masih belia.

Ahmad Nawawi  pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ketuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlaq mulia, budi pekerti luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggungjawab. Dalam bukunya tertulis ciri-ciri yang dapat menunjukkan adanya pendidikan :

  • cukup memperhatikan instink dan dorongan-dorongan spontan dan konstruktif,
  • cukup membuka kondisi untuk membentuk pendapat yang baik,
  • cukup memperhatikan perlunya ada kepekaan untuk menerima dan sikap responsif,
  • pendidikan moral memungkinkan memilih secara bijaksana mana yang benar, mana yang tidak.

Implikasi pendidikan moral dapat dimulai dari lingkungan keluarga, bahkan ketika anak masih berada dalam kandungan hingga anak lahir. Anak mendapat pendidikan sejak dalam kandungan melalui perilaku orang tua, salah satunya dengan memperdengarkan dan mengenalkan sang calon anak dengan ucapan-ucapan yang baik. Setelah anak lahir, pendidikan pertama akan didapat dari lingkungan keluarga. Peran orang tua sangat penting, orang tua dituntut menjadi guru pertama untuk anaknya. Sebab mereka menjalani kehidupan dalam satu atap rumah, sehingga anak akan sering melihat dan meniru tingkah laku, tutur kata, dan penampilan orang tua mereka. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, menjelaskan bahwa upaya memberikan pendidikan didasarkan atas nilai-nilai akhlak yang luhur dan mulia. Berdasarkan hal tersebut bahwasanya pelaksanaan pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan anak dari segi intelektual atau kognitif, tetapi juga mencerdaskan anak secara emosional sehingga memiliki perilaku dan tutur kata yang baik sesuai dengan harapan masyarakat.

Bila perkembangan anak sejak dini sudah dibina dan didasari oleh perilaku terpuji maka kelak ketika ia mulai beranjak remaja bahkan dewasa ia akan dapat memilih mana yang baik atau buruk untuk dirinya sendiri. Pendidikan moral dapat diperoleh dengan mengajarkan anak membaca, memahami, dan menerapkan isi Al Quran dalam kehidupan sehari-hari, mengenalkan sikap terpuji dari para Nabi, dan Sahabat, memberikan contoh baik yang mudah ditiru anak dan mudah diaplikasikan, dan masih banyak lagi.

            Husni Rahim and Maila Dinia Husni Rahiem menjelaskan " Terdapat enam aspek perkembangan yang difokuskan dalam pendidikan anak, yaitu

  • moral dan agama,
  • sosial emosional dan perkembangan kepercayaan diri,
  • kemampuan bahasa,
  • kemampuan kognitif,
  • kemampuan fisik motorik, dan
  • kemampuan seni.

Berdasarkan enam aspek tersebut dapat diketahui jika perkembangan moral dan agama tidak luput dalam proses tumbuh kembang anak. Sebab jika anak tidak dibekali dengan ajaran, aturan, nasihat mengenai moral dan agama akan dipastikan anak tersebut akan mengalami kerusakan dalam diri mereka.

            Terdapat dua pandangan perkembangan moral yaitu dari Kohlberg dan Piaget. Menurut Kohlberg, anak termasuk pada tahap perkembangan moral prakonvensional, dimana tingkah laku anak dikendalikan oleh akibat fisik yang ditimbulkan dari perbuatannya yang biasanya muncul dalam bentuk hadiah dan hukuman. Selanjutnya, R. Andi Ahmad Gunadi memaparkan bahwa Piaget membagi perkembangan moral anak menjadi 3 fase yaitu:

  • fase absolut; anak menghayati peraturan sebagai suatu hal yang dapat diubah, karena berasal dari otoritas yang dihormatinya. 
  • fase realitas; anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan orang lain. 
  • fase subyektif; anak memperhatikan motif/kesengajaan dalam penilaian perilaku. 

Kemudian Syamsu Yusuf LN, menjelaskan bahwa perkembangan moral pada anak-anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai berikut:

  • Pendidikan langsung melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah atau yang baik dan buruk oleh orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya.
  • Identifikasi dengan cara meniru penampilan atau tingkah laku moral orang dewasa yang menjadi idolanya.
  • Proses coba-coba dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwasanya hadirnya moral pada diri, keluarga, dan lingkungan akan mendatangkan keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan. Hadirnya pendidikan moral pada PAUD bertujuan memberikan perlindungan atau bekal untuk masa depan anak. Maka dari itu, kita sebagai orang tua, dan guru harus ikut serta membantu anak untuk selalu menjaga moralnya untuk selalu baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun